Sabtu, 01 Juni 2019

[Review] Love 90 Days




Judul : Love 90 Days
Penulis : Sandra Bianca
Tahun Terbit : 2019
Bisa dibaca secara gratis di Storial.co


"Gue nggak mau mati!"
Siapa pun akan berteriak seperti Ara jika baru saja mendapat ramalan bahwa dirinya akan mati saat ulang tahunnya yang ke-17. Wah, ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, bukan?
Siapa pula yang ingin diramal. Tiba-tiba ada yang memanggil dan tanpa diminta meramal nasib kita? Ugh, lelucon macam apa, coba?
Ara berusaha melupakan ramalan sialan itu, berusaha tapi gagal, apalagi ditambah malamnya Ara mimpi buruk. Ara nggak bisa diam saja. Dengan bantuan kedua sahabatnya maka dimulailah misi perburuan cinta Ara. Semua demi satu, ramalan kematiannya harus ditangkal sesegera mungkin. Namun, takdir seakan tidak pernah berhenti membuat lelucon dalam hidup Ara. Iago, pangeran SMA Nusantara, tiba-tiba meminta dirinya menjadi pacar sementaranya. Seakan Ara punya waktu untuk meladeni kesintingan Iago. Tik-tok-tik-tok … waktu Ara di dunia ini pun semakin berkurang setiap harinya.

“Sumpah, ramalan mengenai hidupnya saja sudah membuat hari-harinya kacau. Belum lagi dia harus mencari cowok yang dimaksud agar bisa terus hidup. Sekarang, cowok yang sama sekali tidak diprediksi mendadak hadir dalam hidupnya, muncul begitu saja dan meminta tolong padanya.” (Arabella – Bab 6)

Sejak awal baca cerita Ara, saya sudah suka gaya tulisan penulis. Nyaman banget bacanya. Kalimat yang dibuat tertata rapi, enak dibaca, tanpa banyak typo. Biasanya penulis model seperti ini jam terbangnya sudah panjang. Nggak susah menikmati membaca tiap bab cerita Arabella. Mengalir tanpa hambatan. 
Ide cerita yang dipakai penulis memang agak pasaran. Tentang ramalan yang ujungnya bakal kematian kalau ramalannya tidak dipercaya. Tapi, tetap saja berapa kali pun tema ini diangkat sejujurnya saya nggak pernah bosan. Iya saya suka dunia ramal-meramal. Walau agama saya sendiri tidak memperbolehkan percaya pada ramalan tapi tetap saja, daya tarik ramalan itu terlalu menggoda.
Dari awal sampai akhir saya lumayan menikmati sepak terjang Ara demi menangkal ramalan kematiannya. Kemunculan Iago pun menambah 'keseruan' hidup Ara. Padahal tanpa diganggu Iago, hidup Ara sudah kacau. Yah, lagi-lagi karena takdir mau tidak mau Ara harus terlibat dengan hidup Iago. Hubungan mereka berdua ini yang kadang bikin saya senyum-senyum sendiri. 
Tapi, bukan berarti tidak ada kekurangan dalam cerita ini. Ada yang mengganjal di hati ini. Saya di awal terlanjur antusias kepengin tahu bagaimana cara Ara menghadapi ramalannya itu. Perburuan cinta Ara terlalu biasa dan terkesan tempelan. Saya sih kepenginnya usaha Ara agak dramatis. Mengingat ini ada kaitannya dengan hidup dan matinya Ara. Kok ya Ara terkesan tidak niat begitu. Seakan Ara tidak percaya ramalannya dari awal. Ara kurang niat. Apalagi fokus cerita malah bergeser pada masalah Iago. Semakin terlupakan masalah ramalan Ara.
Dan, pemberian nama Iago. Please, maafkan saya yang tidak bisa menyukai nama pemberian penulis. Nama Iago terlalu aneh untuk dibaca. Yang sejujurnya saya pribadi tidak tahu bagaimana ejaan cara baca yang benarnya. Selama membaca ya cara bacaku biasa saja I-A-G-O. Sumpah, ini nama tokoh cerita yang paling aneh yang pernah saya temui. :')
Untuk akhir cerita Ara mudah tertebak sebenarnya. Tapi, saya suka sekali kejutan manis yang diberikan penulis. Tentang alasan di balik ramalan Ara yang menghebohkan itu.
Overall, karena saya menikmati cara penulis bercerita, saya kepengin baca cerita penulis lainnya. Yang lebih matang dan rapi plot ceritanya. Semangat buat Kakak penulis! Semoga beruntung!

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)