Judul : The Wrath and The Dawn [The Wrath and The Dawn #1]
Penulis : Renee Ahdieh
Penerjemah : Mustika
Penerbit : POP [KPG]
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2016
Tebal : 456 Halaman
ISBN : 9786026208743
Harga : Rp. 87.000,-
Blurp :
Khalid Ibnu al-Rashid, Khalif Khorasan yang berusia delapan belas tahun, adalah seorang monster. Dia menikahi perempuan muda setiap malam dan menjerat pengantin barunya dengan tali sutra saat fajar tiba. Ketika sahabatnya menjadi korban kezaliman Khalid, Shahrzad al-Khayzuran bersumpah akan menuntut balas. Gadis enam belas tahun itu mengajukan diri menjadi pengantin Sang Khalif. Shahrzad tak hanya bertekad untuk bertahan hidup, tetapi juga bersumpah akan mengakhiri rezim kejam sang raja bocah.
Malam demi malam, Shahrzad memperdaya Khalid, menceritakan kisah-kisah memikat yang membuatnya terus bertahan, meski tiap fajar bisa jadi merupakan saat terakhirnya melihat matahari terbit. Tetapi sesuatu yang tak terduga mulai terkuak: ternyata Khalid bukanlah sosok yang Shahrzad bayangkan. Sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang pembunuh berdarah dingin. Mata emasnya memancarkan kehangatan. Monster yang ingin dilawan Shahrzad itu tak lebih daripada pemuda dengan jiwa yang tersiksa. Dan Shahrzad mulai jatuh hati kepadanya.
Review :
The Wrath and The Dawn sama sekali bukan salah satu novel yang benar-benar saya idamkan dari dulu. Hanya karena lapar mata tetiba membuat saya penasaran dengan novel yang satu ini. Dari kaver yang begitu sangat cantik, puja-puji yang diberikan pembaca pada aksi Khalid yang membuat meleleh dan genre fantasi terjemahan yang memang saat ini sedang menarik minat saya. Komplit sudah alasan saya untuk kebelet membaca novel ini.
Dari awal yang saya dapatkan adalah rasa penasaran. Saya dibuat sangat penasaran dengan aksi Khalid yang dengan semena-mena membunuh istri yang baru saja dinikahinya di saat fajar tiba. Bahkan tanpa pernah ditemuinya dahulu. Manusia macam apa Khalid ini. Tega-teganya berbuat seperti itu dan tanpa alasan yang jelas pula.
Saya sangat-sangat penasaran dan membenci aksi Khalid ini. Saya sulit percaya ada seseorang yang begitu mengerikan seperti Khalid. Pantas saja rakyatnya sendiri menyebut dirinya monster. Si Raja Bocah monster. Julukan yang sangat tepat.
Saya sangat salut pada usaha Shahrzad untuk memuluskan rencana balas dendamnya. Demi sahabat yang meninggal tanpa sebab Shahrzad berniat untuk membunuh rajanya sendiri. Agak arogan sebenarnya. Gadis 16 tahun berusaha untuk membunuh seorang raja, terasa begitu mustahil. Dan, saya agak dikejutkan ketika mengetahui rencana Shahrzad demi mengelabui sang raja agar menunda kematiannya dengan menceritakan sebuah cerita. Dari sini jugalah saya baru tersadarkan bahwa novel ini terinspirasi dari dongeng 1000 malam. Saya terlalu lupa bahwa alur dongeng 1000 malam seperti Shahrzad yang menceritakan sebuah dongeng dan memutuskan untuk berhenti di bagian paling seru demi membuat sang raja penasaran.
Sebenarnya Khalid bisa saja tidak memedulikan cerita Shahrzad. Namun, siapa yang tahan ketika dibuat penasaran? Saya saja ketika penasaran akan suatu hal sampai tidak bisa tidur kepikiran terus. Bagaimana dengan Khalid yang selain penasaran dengan dongeng yang diceritakn Shahrzad juga penasaran alasan Shahrzad sukarela menikah hanya untuk dibunuh.
Lambat laun, sama seperti Shahrzad saya pun menjadi tahu alasan dari semua tindakan gila Khalid. Dan, perkembangan hubungan mereka berdua pun semakin bagus ketika keduanya menyadari saling tertarik satu sama lain.
Bagaimanapun Khalid pemuda kesepian, ketika berjumpa dengan Shahrzad yang begitu menarik tidak sulit untuk dirinya terpesona pada Shahrzad.
Karena buku ini berseri saya sangat penasaran dengan buku selanjutnya. Dan kelanjutan aksi balas dendam Shahrzad. Dan pertemuan cinta pertama Shahrzad dengan Khalid yang tidak berakhir baik ketika tahu bahwa Shahrzad mencintai Khalid.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)