Rabu, 02 November 2016

[Review] Sapphirium, I'm In Love!



Judul: Sapphirium, I'm in Love
Penulis: Amelia
Tebal: 170 hlm
Terbit: Desember 2015
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-291-1
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi iJakarta



Adakalanya rasa sepi muncul saat aku ada di keramaian. Adakalanya kesunyian datang saat aku tak sendirian. Dan, adakalanya rasa takut justru hadir saat kau berada di sini—di sampingku.

Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu memulai perjalanan kembali ke tahun 1888 demi mengungkap kasus hilangnya Pulau Sapphirium. Keduanya ditugaskan oleh Seoul Detective Academy untuk sebuah misi besar yang mempertaruhkan nyawa. Bukan perkara mudah untuk kembali ke masa lalu, saat segala sesuatu adalah sebuah misteri.
Mampukah Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu menaklukkan misi itu dan kembali ke tahun 2050 dengan selamat? Dan, akankah keduanya jujur terhadap perasaan masing-masing bahwa rasa sayang antarsahabat itu perlahan-lahan berubah menjadi cinta yang tumbuh di hati keduanya.

*******

Hal yang paling membuat saya tertarik membaca buku ini adalah karena menggunakan tema masa depan. Dan ada mesin waktu. Saya lumayan mengharapakan petualangan seru ketika Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu pergi ke masa lalu. Sayangnya saya terlalu banyak berharap.
Dunia tempat tinggal Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu adalah Korea Selatan di tahun 2050. Tahun di mana seseorang mampu menciptakan sebuah mesin waktu yang berbentuk pesawat kristal dan beberapa alat modern lainnya seperti kamera berbentuk pistol. Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu adalah dua sahabat yang memutuskan untuk sekolah di Seoul Detective Academy demi mewujudkan cita-cita menjadi detektif terkenal. Walau ternyata baru diketahui yang menggebu-gebu ingin menjadi detektif terkenal hanyal Cho Jun Gyu. Tidak terlalu dijelaskan secara detail mengapa Lee Ji Bin sekolah di akademi detektif kalau memang tidak ingin menjadi seorang detektif terkenal. Mungkin dorongan cinta kah?
Well, di tahun pertama mereka mendapat kehormatan untuk mengikuti misi perjalanan ke tahun 1888 demi mengungkap misteri hilangnya Pulau Sapphirium. Misi yang sangat besar. Mengingat resikonya juga sangat besar, taruhannya nyawa. Apa lagi seandainya mereka berdua tidak bisa kembali ke masa depan. Bagaimana petualangan mereka? Akankah mereka dapat mengungkap misteri hilangnya Pulau Sapphirium.
Well, menurut saya ide yang dipakai penulis cukup menjanjikan. Siapa yang tidak suka cerita perjalanan menembus waktu? Sudah menjadi impian manusia dari dulu menginginkan mempunyai sebuah mesin yang membuat kita bisa menjelajah waktu.
Banyak sekali menurut saya pertanyaan-pertanyaan ketika membaca novel ini. Saya pun merasa agak kecewa ketika cerita berakhir dengan drama percintaan segitiga ketika sampai di tahun 1888. 
Sejak awal kedatangan Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu di tahun 1888 saya bertanya-tanya mengapa mereka seperti mengabaikan pesawat mesin waktu mereka? Rasa-rasanya mereka sama sekali tidak berusaha sama sekali untuk menyembunyikan tiket perjalanan pulang mereka. Seandainya peswat mereka hilang atau ditemukan penduduk setempat bagaimana? Kok bisa-bisanya mereka seakan tidak peduli.
Proyek kembali ke masa lalu ini menurutku misi besar, atau bisa dibilang misi negara. Tidak mungkin ketika mengirim seseorang ke masa lalu tapi tidak dengan rencana yang matang. Tapi nyatanya ketika mereka berdua sampai di masa lalu, mereka sangat santai dan malah mengikuti drama dengan penduduk setempat. Jun Gyu malah sangat mengikuti perannya dengan baik menjadi tunangan putri Kerajaan Sapphirium.
Yah, walau saya kurang puas saya cukup menikmati perjalanan kisah mereka berdua. Alasan yanng diberikan penulis atas hilangnya pulang Sapphirium pun cukup dapat diterima walau dengan alasan sangat absurb.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)