Judul : Love In Pompeii
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : Gramedia
Tahun Terbit : 24 Oktober 2016
Halaman : 240
ISBN : 9786020334523
Ebook Version From Scoop
Ebook Version From Scoop
Callum Kincaid, salah satu magnet Formula One, gagal menikah dengan kekasih modelnya. Pria yang sejak remaja sudah dikenal sebagai lady killer dan selalu mengencani gadis catwalk, memutuskan untuk tidak terikat komitmen dengan siapa pun untuk sementara. Tapi, kepindahan ke Hampstead dan ciuman yang terinterupsi, mengubah segalanya.
Adalah Gladys Zayna Raviv, perempuan muda dengan pengalaman hidup yang mematangkannya lebih dari semestinya. Selalu menjaga jarak aman dari kaum pria karena terbebani dosa masa lalu. Hingga tiba hari ketika seporsi apple pie membuatnya mengenal pria bermata sangat biru dan wajah berbintik-bintik.
Meski Gladys ingin menjauh dari Callum, semesta tampaknya dengan keras kepala justru melakukan sebaliknya. Ditambah dengan Lulu, si orang ketiga antimainstream yang mementahkan semua upayanya.
Gladys berusaha menyangkal kebenaran yang disuarakan hatinya, hingga perjalanan ke Pompeii meruntuhkan segalanya. Hatinya tak lagi aman dari pesona Callum. Sayang, kembali ke Hampstead, mereka ditunggu oleh kejutan besar. Masa lalu memang seperti hantu, menuntut untuk digenapi.
Bisakah Gladys dan Callum bertahan dan memiliki keberanian untuk mengakui perasaan yang sudah begitu transparan?
*******
Gladys terpaksa meninggalkan tanah air setelah kekasihnya menyarankan untuk aborsi. Gladys tidak habis pikir mengapa kekasihnya yang jelas-jelas seorang calon dokter malah menyarankan hal itu. Gladys tidak mau semakin berdosa dengan membunuh janinnya. Gladys menerima saran tantenya untuk memulai kehidupan baru di Eropa. Bersama Tante Hera, Gladys menjalani hidup baru di London.
Callum terpaksa tinggal di sebuah apartemen karena renovasi rumahnya belum selesai. Di hari kepindahannya Callum berkenalan dengan tetangga barunya, yang menurut Callum kelewat ramah dengan memberinya seloyang apple pie. Tidak disangka dari pertemuannya itu membuat Callum terpaksa menunda kepindahannya walau renovasinya sudah selesai. Baru pertama kalinya bagi Callum memiliki perasaan peduli pada tetangganya. Callum begitu mengagumi tetangga kecilnya yang gemar sekali berenang di kolam renangnya.
Kehidupan Gladys dan Callum berubah drastis dari sebuah loyang apple pie.
******
Aw, aw. Saya super jatuh cinta sama Callum. Ya ampun, mau juga dong punya suami macam Callum. Saya suka sekali interaksi Callum dengan Lulu, putri Gladys. Callum ini natural sekali bisa bergaul dengan anak-anak. Kayaknya sama anak kecil manapun Callum bakalan langsung akrab dan lengket.
Dari pertemuan awal Callum dan Lulu kayaknya sudah terlihat sekali bakalan seperti apa masa depan mereka nanti. Ya jelas Callum pasti langsung jatuh cinta sama Lulu dan Gladys. Yang saya suka itu interaksi mereka. Walau tidak ada konflik berarti saya yang baca bawaanya baper mulu. Sedikit-sedikit terharu seperti Gladys yang melihat Callum super perhatian sama Lulu. Berasa Lulu itu anaknya sendiri. Callum selalu memanjakan Lulu.
Awalnya saya terlalu berprasangka jelek tidak akan terlalu menyukai cerita tentang Gladys dan Callum. Eh, tidak disangka saya malah super jatuh cinta. Proses cinta mereka pun tidak begitu saja dimudahkan oleh penulis. Mengingat masa lalu mereka berdua sama-sama suram. Dan, perbedaan yang paling besar adalah masalah keyakinan.
Suka sekali dengan akhir yang diberikan penulis. Selain pemberian twist mengejutkan dari penulis, saya setuju sekali ketika Callum tidak dengan mudah malah berganti keyakinan hanya karena ingin bersama Gladys.
Ah, Callum. Gara-gara kamu semakin nggak sabar bertemu semakin jodoh saya. xD
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)