Judul: Winter [The Lunar Chronicles #4]
Pengarang: Marissa Meyer
Penerbit: Spring
Penerjemah: Yudith Listiandri
Tahun Terbit : Cetakan I, Agustus 2016
Tebal : 900 halaman
Harga : Rp. 139.000,-
Putri Winter dikagumi oleh penduduk Bulan karena kebaikan hatinya. Meskipun ada luka di wajahnya, banyak orang Bulan yang mengatakan bahwa Sang Putri lebih cantik daripada Ratu Levana.
Iri dengan Sang Putri yang dianggapnya lemah dan gila, Levana memerintahkan Jacin Clay, pengawalnya, untuk mengawasi Winter agar tidak mempermalukan sang Ratu dan kerajaannya. Namun Winter menyukai Jacin, hal itu justru membuatnya semakin terlihat lemah.
Hanya saja, Winter tidak selemah yang Levana kira. Bersama dengan Cinder, Sang Mekanik, dan para sekutunya, mereka bahkan mungkin bisa membangkitkan sebuah revolusi dan memenangkan perang yang sudah berkecamuk terlalu lama.
Dapatkah Cinder, Scarlet, Cress, dan Winter mengalahkan Levana dan mendapatkan kebahagiaan mereka selamanya?
*****
Akhirnya. Seri Lunar yang sempat mencuri hati saya tamat juga. Sedih rasanya ketika saya harus berpisah dengan Cinder dkk. Banyak sekali petualangan seru yang dialami mereka. Walau sedikit apa pun harapan mereka kemauan mereka yang tidak mau menyerah itu lah yang patut diacungi jempol.
Mungkin kali ini saya tidak akan terlalu membahas isi buku. Karena isi buku ini sudah jelas. Pertempuran terkahir Cinder melawan Levena. Bagaimana akhirnya nanti nasib Bumi dan Bulan nantinya. Akan seperti apa perjuangan Cinder dkk. Dan kemunculan Sang Putri Gila, Winter.
Winter. Gadis gila favorit saya dan semua orang. Saya memang jatuh cinta dengannya. Sangat mudah bagi semua orang untuk jatuh cinta dengannya. Walau kadang pikirannya sangat tidak rasional tapi itula pesona Winter. Dari Winterlah Cinder mendapat dukungan penuh untuk menggulingkan Levena. Bagaimana aksi Cinder dkk menggulingkan Levena diracik dengan baik oleh penulis di buku terakhir ini.
Saya mengenal seri Lunar dari review teman BBI bernama Sulis sekitar akhir tahun 2015. Kebetulan Mbak Sulis diberi kesempatan untuk menjadi salah satu pembaca pertama oleh penerbit. Perasaan saya saat itu adalah iri. Saya juga sangat ingin membaca seri Lunar. Waktu itu saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya juga ingin membaca seri Lunar sampai tamat. Dan seri Lunar ini menjadi wistlist nomor satu saya di tahhun 2016 nantinya.
Dan, saat itu juga saya memilih untuk menunggu saja sampai buku terakhir diterbitkan baru saya mulai mengoleksinya. Namun, sayangnya takdir berkata lain saya diberi kesempatan oleh penerbit untuk menjadi host blogtour novel Cinder. Waktu itu saya uring-uringan karena hanya baru bisa membaca buku ke-1. Saya penasaran berat dengan kelanjutan seri Lunar lainnya.
Alhamdulillah, saya akhirnya bisa menggenapi seri Lunar saya. Ada harapan kecil yang saya ingin saya sampaikan pada penerbit. Semoga Penerbit Spring berkenan untuk menerbitkan novella Seri Lunar yang berjudul Stars Above. Agar saya bisa melanjutkan lagi perjalanan cerita Cinder dkk sedikit lagi. Karena saya merasa kisah Cinder belum berakhir. Kurang sedikit lagi jika belum membaca Stars Above.
Sedikit saran untuk penerbit, diantara ke-4 Seri Lunar yang sudah terbit saya menyukai terjemahan buku ke-2 dan ke-3. Entalah buku pertama dan terakhir ini saya kurang cocok. Karena diterjemahkan oleh orang yang sama perasaan yang didapat pun sama. Paling bagus menurut saya adalah terjemahan Jia Effendi di buku ke-3. Buku ke-3 itu yang membuat perasaan saya menggebu-gebu menyukai seri Lunar. Yah, apa mau dikata walau seprotes apa pun terjemahan seri Lunar sudah selesai. Mungki kedepannya menjadi pertimbangan penerbit. Semoga saja.
Well, bagi siapa pun yang mencari bacaan retelling dongeng yang keren, seri Lunar patut dicoba. Tidak akan menyesal ketika sudah mengenal dunia Cinder. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)