Selasa, 19 Januari 2016

[Review] Stay With Me Tonight


Judul : Stay With Me Tonight
Pengarang : Sofi Meloni
Editor : Afrianty P. Pardede
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 283 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, 2015
Kategori : Dewasa, Romance,
Harga : Rp. 58.800,-
ISBN : 978-602-02-6646-6
Ratingku : 2/5
 Bisa dibeli di bukupediacom



Kehidupan yang dijalani Ayu berubah ketika dengan kejam Ayah tirinya menjual dirinya di sebuah bar. Ayu tidak pernah menyangka dirinya akan berakhir di pelukan lelaki yang sudah membelinya setiap malam. Karena hal itu lah yang memang harus Ayu jalani. Ayu sudah dibeli, dan kewajiban dirinya untuk menebus uang lelaki tersebut. Ayu tidak pernah tahu nama lelaki yang sudah membelinya, begitu juga sebaliknya. Hubungan mereka berdua memang hanya sebatas pemuasan nafsu saja. Ayu sempat bertanya-tanya mengenai kehidupan lelaki itu, namun pikiran itu langsung ditepis ketika dirinya menyadari bahwa tidak ada gunanya mencari tahu hal seperti itu. Ayu hanya harus tinggal setiap malam dengan lelaki itu dan pulang ke rumah di mana ibunya sedang menanti.
Hingga Ayu menyadari bahwa tatapan lelaki itu berbeda. Ayu merasakan bahwa lelaki itu juga memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Benarkah apa yang dirasakan Ayu? Apakah lelaki itu memang memiliki perasaan lebih pada Ayu? Atau hubungan Ayu dan lelaki itu memang sebatas fisik saja?

***************
            Alasan saya memilih untuk membaca novel ini sederhana saja, karena kavernya biru. Saat ini ada reading challenge yang mengharuskan saya membaca novel-novel dengan kaver biru. Pikirku ah lumayan lah karena ada teman BBI yang sepertinya menyukai novel ini. Tidak ada salahnya saya mencoba.
            Tema yang diambil dari novel ini cukup berani. Tentang seorang pelacur. Ugh, awalnya saya sempat dikagetkan dengan pembuka bab ini yang melibatkan keseruan tokoh Ayu dan sang lelaki di ranjang. Dan sempat menyadarkan saya juga bahwa novel ini memang novel dewasa. Jadi, ya memang wajarlah. Saya sendiri jujur tidak menyukai tema novel ini. Too much drama. Dari pelacur ketemu pelanggan yang tiba-tiba jatuh cinta terus hidup bahagia selamanya. Sinetron di Indonesia banget, kan? Hanya saja saya langsung menepis semua itu ketika tahu bahwa Ayu ini bukan pelacur profesional. Hanya keadaan yang membuat dirinya bekerja sebagai kupu-kupu malam. Dan saya berusaha melanjutkan membaca novel ini sampai tamat untuk tahu lika-liku yang akan terjadi pada Ayu.
Membaca novel ini sungguh membuat saya depresi. Novel ini menggunakan sudut pandang Ayu, dan cara bercerita Ayu yang membuat novel ini terasa suram dan depresi. Sebenarnya penulis sangat berhasil dalam menceritakan muramnya tokoh Ayu ini. Bagaimana dulunya Ayu yang begitu bahagia hidup dengan ibunya harus berakhir tiap malam dipelukan seorang lelaki. Bagaimana perasaan Ayu yang dingin ketika satu-satunya hal yang didapatkan dari lelaki itu adalah uang membuat keadaan Ayu semakin naas.
Walau sebenarnya buku ini minim koflik, novel ini sebenarnya lumayan enak untuk diikuti. Bagaimana di awal penulis membuat tokoh sang lelaki sangat misterius membuat pembaca sama seperti Ayu yang bertanya-tanya siapa sebenarnya nama lelaki tersebut. Dan setelah saya tahu nama lelaki itu pun saya tiba-tiba memahami perasaan lega Ayu. Akhirnya, juga nama lelaki itu.
Yah, buku ini lumayan lah untuk sekadar bacaan ringan. Walau bisa dikatakan novel ini adalah novel dewasa sebenarnya adegan ranjang Ayu tidak terlalu digambarkan secara eksplisit. Walau saya sih ragu, mungkin adegannya dibuat secara eksplisit. Hanya saja oleh penerbit Elex dipangkas abis! xD
Hal yang paling membuat saya kecewa dan ngeselin adalah pemakaian kata ganti ia dan –nya. Rasanya kepengin marah-marah ke penulis yang hampir sampai tamat suka sekali sok misterius tidak menjelaskan sebenarnya ia dan –nya ini kepunyaan siapa. Saya sampai harus bersabar beberapa paragraf untuk tahu bahwa ia itu kepunyaan siapa. Ugh, novel dan film kan jelas-jelas berbeda, seandainya penulis tidak memberi penjelasan boro-boro kita tahu sang tokoh sedang berbicara dengan siapa. Hal ini memang sangat mengganggu kenikmatan saya dalam membaca. Kalau sudah menemukan hal seperti itu bawaannya kepengin marah-marah terus. Dan bisa dibayangkan hal itu terjadi di setiap bab. Ugh, ngeselin abis!
Yah, semoga saja sih penulis tidak akan berbuat seperti ini lagi di karya-karyanya nanti. walaupun mungkin penulis menginginkan kesan yang misterius tapi, plis, yang diinginkan misterius itu kan hanya tokoh lelakinya saja. Yang lain jelas-jelas Ayu kenal dan tahu namanya. Tapi, Ayu ini pelit banget berbagi nama seseorang yang sedang mengobrol dengan dirinya. Ia, ia, dan ia. Emang ada ya nama ia? Ffffm ....
Terlepas semua itu novel ini ringan bisa dinikmati oleh setiap kalangan penyuka romance yang agak tidak biasa. Mengingat hubungan sang tokoh utama tidak biasa. Selamat membaca dan dibuat kesel dengan tokoh ia. :)


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)