Jumat, 11 September 2015

[Review] The Darkest Hour






Judul : Sekelam Malam
Judul Asli : The Darkest Hour (Kelly Group International #1)
Pengarang : Maya Banks
Penerjemah : Ersa Artika Sari
Penerbit : Elex Media Komputindo 
Tebal : 469 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, 2012
Kategori : Fiksi, Dewasa, Contemporary Romance
Harga : Rp. 54.800,-
ISBN : 978-602-02-0062-0
Ratingku : 2/5



“Maafkan aku," bisiknya. “Seandainya saja aku bisa mengulang semuanya. Kalau saja aku memiliki satu kesempatan lagi, aku tidak akan pernah membiarkan atu hari pun berlalu tanpa meunjukkan betapa aku mencintaimu.” (p.08)


Sinopsis
Buku ini menceritakan tentang seorang suami yang begitu hancur ketika kehilangan istrinya. Sudah satu tahun berlalu semenjak kematian Rachel. Namun, Ethan Kelly belum bisa melupakan dan menerima kepergian sang istri. Ethan masih terpuruk dengan kesedihannya. Meghadapi hari dengan mabuk-mabukan dan berharap bisa bertahan hidup.
Hingga satu hari ketika genap satu tahun kematian Rachel, Ethan mendapatkan sebuah paket yang mengabarkan bahwa Rachel masih hidup. Ethan tidak serta merta menerima berita itu. Ethan menganggap semuanya hanya lelucon. Tapi Ethan tidak bisa mengabaikan berita itu. Ethan tidak bisa tidak peduli seandainya Rachel masih hidup.  Semangat hidup Ethan kembali dan ia berniat untuk mengetahui kebeneran tentan Rachel yang masih hidup.
Benarkah Rachel masih hidup? Apa yang akan Ethan lakukan ketika mengetahui bahwa Rachel memang masih hidup? Ada alasan apa yang menutupi kematian Rachel selama satu tahun ini? Bagaimana kelanjutan kehidupan pernikahan Ethan dan Rachel?

Review
Ehm, sepertinya memang terkadang saya ini suka menyiksa diri sendiri. Bagaimana tidak, sudah tahu pengalaman dengan membaca novel Maya Bank (MB) yang Never Seduce A Scot (Review bisa di lihat di sini) tidak begitu menyenangkan dan berakhir mengecewakan, tidak menyurutkan niatan saya untuk membaca dan membeli novel ini.
Saya mungkin sering sekali menipu diri sendiri dan tergiur dengan rasa penasaran, makanya saya pasrah saja begitu bisa membeli buku ini dan hanya bisa beralasan, mungkin dengan genre yang berbeda, pengalaman membaca pun akan berbeda. Mungkin setelah kecewa dengan novel hisrom MB, saya berharap novel conrom ini sedikit mengurangi rasa kecewa saya. Buku ini cukup membuat saya penasaran karena nama seri buku ini adalah KGI. Aneh, pikirku. Sempat membuat saya bertanya-tanya arti dari KGI ini. Dan terjawab juga sih dari membaca buku ini.
 Yah, harapan memang tinggal harapan, begitu membaca awal bab buku ini minat saya agak mengendur karena lumayan membosankan dengan segala kesedihan Ethan yang sudah satu tahun kehilangan istrinya. Saya sempat mengantuk karena bosan, penggambaran Ethan yang terlalu menye-menye setelah ditinggalkan oleh istrinya tidak membuat saya simpatik. Biasa dan datar saja.
Hingga pada bagian menyelamatkan Rachel, baru semangat saya muncul dan mulai merasa tertarik membaca buku ini. Sayangnya, semangat saya surut kembali ketika aksi penyelamatan Rachel berhasil dan berlanjut pada proses penyembuhan Rachel. Buku ini mempunyai alur yang naik turun sehingga harus sabar dalam membacanya. Khas Mb sebenarnya dengan membuat cerita dengan dialog-dialog yang menyayat hati. Walau tentu saja saya baru membaca dua buku, jadi penilaian saya ini agak lemah.
Entahlah, feel saya pada buku ini tidak ada, saya datar-datar saja selama membacanya. Berharap segera menamatkan dan segera mengganti buku bacaan saya. Tidak ada tokoh utama yang saya sukai, baik Ethan maupun Rachel, karakter mereka kurang kuat di mata saya, tidak ada kesan yang mendalam untuk mereka berdua. Penulis yang selalu mengulang-ulang kata ‘kesempatan kedua’ tiba-tiba terasa menyebalkan bagi saya, sepertinya satu kali tidak cukup untuk meyakinkan mereka bahwa Rachel masih hidup dan Ethan bisa memperbaiki segala kesalahannya setahun yang lalu.


“Menginginkanmu? Aku sangat menginginkanmu sehingga sakit rasanya. Tidak ada waktu di mana aku tidak menginginkanmu. Tapi aku ingin kau lebih merasa dilindungi. Aku tidak akan melakukan apa pun yang membuatmu takut ….” (p.245)


Unsur kekeluargaan dalam buku ini begitu kuat, ‘keluarga selalu ada di sisi kita’ itulah yang selalu diberikan oleh keluarga Kelly. Penyembuhan Rachel dengan dukungan keluarga besar Kelly membuatnya semakin kuat dan cukup membuat saya terharu. Karena saya cukup menyukai Garrett, kakak Ethan, saya penasaran dengan cerita Garrett.
Terjemahan Elexmedia sebenarnya bagus, tidak kaku dan bisa dimengerti, hanya saja selalu menjadi ciri khas novel terjemahan Elexmedia adalah typo. Super banyak dan cukup membuat saya kesal. Dan pemilihan penerjemah yang menggunakan kata ganti orang dengan menggunakan kata ‘ia’ sangat menyebalkan dan membuat saya kesal. Hanya untuk tahu ‘ia’ kepunyaan siapa saya harus mengulang-ulang tiap paragraf. Berbeda dengan Bahasa Inggris yang bisa menggunakan kata she/he Bahasa Indonesia lebih sulit karena tidak ada perbedaan. Saya selalu menyayangkan hal ini, seakan-akan tidak ada editor yang memeriksa hasil terjemahan. Sebenarnya saya tidak ingin mempunyai prangsaka buruk tapi saya gatal ingin memaparkan kekecewaan saya pada hasil terjemahan Elexmedia. Mungkin Elexmedia menginginkan menekan segala bentuk biaya dengan tidak menggunakan proofreader, tapi menurutku ini penting demi kenyamanan dalam membaca. Memang hanya kesalahan teknis, seperti masalah typo, hanya saja typo itu benar-benar mengganggu dan membuat kehilangan minat dalam membaca seandainya banyak sekali.
Saya mengenal teman yang ikut menerjemahkan novel-novel Elexmedia. Saya tahu teman saya ini sudah berusaha meminimalisir typo yang ada, hanya saja pengalaman saya sewaktu membuat skripsi pun sama, sudah dibaca berulang kali tetap saja ada saja kesalahan ketik. Saya malah berprasangka apa editornya tidak repot-repot untuk membaca kembali hasil terjemahan teman saya ini. Kebetulan hasil terjemahan teman saya ini bagus, jadi saya tahu kesalahannya hanya masalah typo saja. Proses pencetakan yang terburu-buru apakah memengaruhi juga, entahlah hanya Tuhan dan tim Elexmedia yang tahu. Saya sih berharap ke depannya novel-novel Elexmedia menjadi lebih baik, tidak ada lagi masalah teknis yang berakibat fatal.
Cerita dalam buku ini memang biasa saja bagi saya, namun bagi penggemar MB patut dicoba karena cerita buku ini sebenarnya bagus. Hanya karena kata ‘ia’ dalam terjemahan lah yang membuat saya tidak bisa menikmati buku ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)