Sabtu, 28 Februari 2015

[Review] Delicious


Judul : Pesona Sang Koki
Judul Asli : Delicious
Pengarang : Sherry Thomas
Penerjemah : Lely Citra Maharani
Penerbit : Dastan 
Tebal : 428 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2012
Kategori : Fiksi, Dewasa, Historical Romance
Status Buku : Punya (Beli Kolpri)
ISBN : 978-602-9267-78-5
Nilai : 3/5


Perasaan saya setelah membaca novel ini adalah biasa saja. Tidak ada kesan apapun yang saya rasakan pada setiap tokoh, entah benci atau apa. Tapi yang jelas saya tahu adalah saya sampai begadang dalam menamatkan buku ini. Maka jelas sih saya member nilai 3 x)
Verity Durant adalah seorang koki, seorang koki yang begitu terkenal di kalangan para bangsawan. Setiap orang yang memakan masakannya ia tidak akan pernah lupa dan selalu merasa ketagihan. Begitulah yang terjadi pada Stuart Somerset. Setelah kakaknya meninggal, Stuart mendapat warisan berupa estat dan sang koki. Namun, ada yang tidak diketahui oelh Stuart. Verity adalah mantan kekasih kakaknya, Bertie. Dan entah kenapa Stuart selalu terbayang akan masa lalunya ketika mulai memakan masakan sang koki. Dia bingung antara memecat atau mempertahankan sang koki tersebut.
-----------------------------------------------------

Dalam pikiran saya, sang koki adalah seorang pria. Dan setelah ingat bahwa buku ini bertema HisRom saya seakan baru disadarkan bahwa tema buku ini lumayan menarik. Jarang saya temui, walau lagi-lagi karena keterbatasan bacaan saya.
Stuart bukan seorang bangsawan, dia hanya seorang pengacara. Butuh waktu untuk mencapai posisi puncaknya sekarang, mengingat seorang bangsawan lebih dipandang saat itu. Dan Verity merasa dirinya menjadi ancaman semisal memutuskan untuk berhubungan dengan Stuart. Dia hanyalah seorang koki, dia lebih memilih mundur daripada menghancurkan karir sang kekasih.
Alur yang dipakai dalam buku ini adalah maju mundur. Yang sangat membuat saya bingung. Dan hanya dapat dipahami ketika selesai membaca seluruh buku ini. Makanya, saya yang penasaran akhirnya memutuskan untuk begadang dan segera menyelesaikan buku ini.
Akhir cerita buku ini lumayan bikin keki saya karena mengambil tema seperti sinetron-sinetron yang menjamur di Indonesia yaitu “Putri yang Hilang”. Sebal pastinya, tapi seorang teman pernah mengatakan pada saya bahwa Penulis Luar Negeri pun tidak kalah lebay-nya seperti di sini. Makanya membaca novel-novel HisRom paling cocok sebagai selingan. Dan selingan dengan pilihan penulis yang berbeda tiap kali muncul keinginan dalam membaca. Setelah saya coba trik teman saya, membaca novel HisRom tidak lagi begitu membosankan :)

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)