Jumat, 27 September 2013

'Naked in Death'


Judul : Naked in Death
Pengarang : J.D. Robb
Penerjemah : Sisilia Kinanti
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 440 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2008
Kategori : Suspense-Thriller, Fiksi, Romance, Dewasa
Harga : Rp. 50.000,-
ISBN : 978-979-22-3604-0

Saya tahu novel ini karena ada teman dari BBI yang suka sekali dengan novel ini. Alhasil saya malah penasaran kepingin baca novel ini. Beruntungnya saya bisa mendapat novel ini, itu artinya saya berjodoh dengan novel ini.
Letnan Eve Dallas harus merelakan waktu Testing-nya ketika mendapat panggilan Kode Lima—yang berarti mendapat kasus eksklusif, langsung Komandannya. Dengan kondisi belum istirahat selama hampir 24 jam, Eve langsung mengunjungi TKP dan menemukan kasus pembunuhan ‘Pendamping Berlisensi’ yang dibunuh secara sadis. Korban pembunuhan yang kebetulan cucu dari Senator berpengaruh menjadikan kasus yang ditangani Eve semakin rumit. Eve memulai penyelidikan dari orang-orang yang terakhir dikunjungi sang korban. Nama Roarke muncul dalam penyelidikannya. Dan tanpa dapat dicegah Eve tertarik kepada sang miliader misterius ini.
Demi rasa keadilan yang tinggi Eve berusaha mengesampingkan perasaan pribadinya dengan mencari pembunuhnya dengan sungguh. Eve semakin merasa mual ketika kasus pembunuhan terjadi kembali secara berurutan. Satu hal yang menjadi persamaan kasus-kasus pembunuhan itu korbannya sama-sama ‘Pendamping Berlisensi’.

Eve dalam benak saya x)
Sumber
Saya hampir lupa kalau novel ini bersetting masa depan. Yang tentu saja banyaknya teknologi canggih yang bertebaran pada novel ini. Karena Eve adalah seorang polisi tanpa dapat dicegah sosok Kiera dalam TV series Kanada yang saya ikuti langsung menjadi citra Eve Dallas dalam bayangannya saya. Walau tentu saja mereka berdua berbeda dalam banyak hal. Hanya saja karena mereka berdua sama-sama polisi dan berasal dari masa depan mau tidak mau saya langsung kepikiran Kiera x)
Di awal cerita saya pribadi merasa bosan tapi layaknya kebanyakan novel thriller ketika sudah sampai bagian pembunuhan cerita bertambah seru. Satu hal yang membuatku kaget adalah yang menjadi korban adalah pelacur atau dalam istilah zaman masa depan Eve ‘Pendamping Berlisensi’. Selain kemajuan teknologi kemajuan dalam bidang tersebut pun bertambah maju. Dengan adanya UU seks siapun berhak punya impian untuk menjadi pelacur yang dijamin secara hukum. Miris perasaan saya, iya memang sih masalah jual beli seks itu memang uda sejak zaman dahulu dan selalu saja menjadi agenda wajib yang harus dipikirkan. Apalagi salah satu korban adalah gadis berumur 18 tahun yang mengaminkan sejak masi kecil bahwa cita-citanya menjadi pelacur. Sesuatu banget deh. Karena sama-sama perempuan juga mau tidak mau perasaan pribadi Eve turut campur tangan. Perlahan juga mulai terkuak masalalu Eve yang berhubungan dengan kasus yang sedang diselidikinya. Saya selalu lupa bahwa orang barat punya pandangan tersendiri tentang seks, selain penganut seks bebas, orang barat juga penganut paham One Night Stand yah walau orang timur juga sudah mulai terciprat budaya barat sih. Hal itu terjadi dengan Eve dan Roarke, sama-sama tertarik langsung ke ranjang. Dan polanya berlanjut dengan sang lelaki merasa bahwa dia mulai jatuh cinta bahkan sebelum berhubungan seks.
Yang membuatku takjub adalah kehebatan penulis yng mengombang-ambing pembaca dalam menebak siapa pelaku kejahatan yang dicari Eve. Berulang kali saya menebak dan bukti-bukti mengarah pada ‘orang itu’ saya selalu ragu-ragu mengambil keputusan dan mendapat kejutan lagi ketika novel ini mencapai detik-detik halaman terakhir.
Awalnya saya merasa ragu dengan cover buku ini, kenapa pula di masa depan masih ada senjata jadul seperti itu? Makanya juga saya sempat lupa dengan seting masa depan ini. Dan medapati kenyataan bahwa senjata pada cover mengacu pada kasus pembunuhan yang ditangani oleh Eve.
Seperti kebanyakan novel berseri pada umumnya walau kasus terselesaikan tapi cerita masih menggantung. Yah semoga saja saya masih bisa berjodoh lagi dengan novel ini mengingat baru seri 1 yang saya baca dari total buku yang sudah terbit sampai nomor 30an.
Yang suka novel suspense-thriller plus bumbu romance buku ini sangat cocok sebagai penambah koleksi bacaan. Saya pribadi baru kali ini membaca novel misteri yang ada unsur romance-nya. Dan malah ketagihan x)

Saya beri nilai 3 untuk Roarke sang Miliader xD

2 komentar:

  1. hhihi
    aku sudah hampir baca sampai ke seri sepuluh lebih lah...
    dan endingnya selalu 5-10 halaman terakhir. :v :v

    tetapi yang paling manis menurutku tetap seri yang pertama :v

    BalasHapus
  2. Aku terlambat mengoleksi buku2 JD Robb... Dari 19 buku yang diterjemahkan ke Indonesia sampai saat ini, 2 seri pertama aku nggak punya... yang Naked in Death ini dan Glory in Death...
    Ada yang mau jual bukunya padaku? Aku mau lho beli second asal kondisinya masih lumayan bagus demi koleksi hehehe...
    Please, kalau ada yg mau jual, inbox aku di yeni.suryasusanti@gmail.com ya!

    BalasHapus

Jangan segan buat ngasih komen ya :)