Kamis, 24 Januari 2013

'Blue Remembered Heels'

Foto0318
Judul : Blue Remembered Heels (Sepatu Biru Kenangan)

Pengarang : Nell Dixon

Penerjemah : Tisa Anggriani

Penerbit : M-Pop (Penerbit Matahati)

Halaman : 311 Halaman

Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2010

Kategori : Fiksi, Comedy Romance

Harga : Rp. 42.500,-

ISBN : 602962551-9

Abbey Gifford dan kakaknya, Charlie, adalah penipu yang gemar merampok pria kaya. Itulah yang mereka kerjakan sampai suatu ketika Abbey tersambar petir. Sejak itulah, Abbey mengalami ingatan kilas balik yang aneh. Sepasang sepatu biru kerap muncul dalam mimpinya. Parahnya lagi, dia jadi tidak bisa berbohong. Padahal, pekerjaan Abbey menuntutnya untuk terus-menerus berdusta. Lalu, ketika seorang detektif misterius yang tampan bernama Mike Flynn mulai mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya, dia merasa seperti dijebak…

Dan jika Mike sampai tahu kenyataan kehidupan kriminal Abbey, mungkinkah Abbey akan menemukan kebahagiaannya?

 

Aku suka sekali sudut pandang orang pertama yang dipakai buku ini. Sudut pandang dari Abbey sang tokoh utama yang menurutku mempunyai sifat pasrah, blak-blakan, cuek, sinis walau hanya dalam hati dan tidak terlalu kaku membuatku sangat menyukai buku ini. Aku tidak menemukan kata-kata yang cocok menggambarkan sudut pandang yang dimaksud yang aku tahu cara Abbey bercerita mirip dengan tokoh Tansen di novel Madre dan Percy di novel Percy Jackson series. Gaya bahasa yang cenderung santai membuatku nyaman dalam mengikuti kisah Abbey. Buku ini berkisah Abbey dan kakaknya Charlie yang mempunyai profesi sebagai penipu. Selama ini pekerjaan mereka berjalan lancar hingga suatu hari Abbey yang tersambar petir menimbulkan keanehan didalam dirinya. Yaitu Abbey tidak bisa berbohong lagi. Tentu saja hal ini menjadi masalah besar karena sebagai penipu ga lucu dong kalau belum apa-apa membocorkan akal bulus mereka. Aku suka sekali ide cerita ini. Tokoh utama yang ga bisa bohong. Dari awal pun aku dibuat deg-degan dengan tingkah dua bersaudara ini ketika memulai aksi tipu menipu. Hingga sampai pada bagian Abbey yang ditanya malah dengan polosnya menjawab segala pertanyaan target dengan jujur. Nah konyol kan? Aku ga hentinya suka senyum-senyum sendiri kalau Abbey mulai ember dengan segala mulut ga bisa bohongnya xD. Cerita ga memulu tentang aksi tipu menipu mereka, kisah berlanjut ke bagian romens ketiga bersaudara. Iya, selain Abbey dan Charlie ada juga tokoh Kip sang adik yang mengidap autis sehingga Kip mempunyai keterbatasan dalam bersosialisasi. Awalnya aku sebel banget sama Kip. Dia ini untuk bocah berumur 17tahun sangat merepotkan dan selalu meminta hal yang aneh-aneh hingga aku sadar bahwa Kip menderita autis dan wajar bila hal itu yang terjadi. Masalah asmara mereka bertiga terancam pupus ketika Freddie—korban penipuan mereka—tidak terima dan malah mengejar Abbey dan Kakaknya. Nah Freddie ini agak kurang cepat bertindak menurutku karena digambarkan Freddie jauh lebih unggul dari mereka berdua masalah tipu menipu seakan-akan untuk memperlama cerita di buku ini. Tapi aku sangat menikmati kisah Abbey dan Mike walau terlalu banyak sekali kebetulan dan bagaimana cara Mike ‘memaafkan’ mereka yang too good to be true. Masalah Abbey yang tidak bisa bohong pun secara cuma ide sampingan yang sekedar muncul tanpa ada penjelasan lebih lanjut.

Aku selalu suka terjemahan dari penerbit matahati tetapi entah kenapa buku ini terlalu banyak typo dan aku yang mulai terbiasa dengan jenis kertas yang kuning merasa kaget dan kecewa ketika novel ini memakai jenis kertas buram/koran >,<

Well, buku ini cocok untuk jadi bacaan ringan yang bisa sekali dibaca, rekomendasi banget buat yang suka cerita berbau romens tentu saja.

Untuk konyolnya Abbey aku kasih nilai 3,5 :)

 

Tentang Penulis

Nell-dixon

Sumber : disini

Lahir dan tinggal di sebuah kota kecil di Inggris yang dikenal sebagai Black Country. Dari pernikahannya yang sudah berjalan 25 tahun dia memiliki 3 anak perempuan. Selain penulis, adalah sukarelawan kesehatan di daerah tempat tinggalnya. Dia pemenang RNA Romance Prize 2007 dan 2010. Penulis juga bisa dikunjungi di website pribadinya :)

 

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)