Minggu, 29 Juli 2018

[Review] Kau, Aku, dab Sepucuk Angpau Merah



Judul : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Pengarang : Tere Liye
Tahun Terbit : April 2018
Tebel : 512 Halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Fiction, Romance
Harga : Rp. 97.000,-


Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, maka setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan dunia mana, berbinar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaanya.
Apakah Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah ini sama spesialnya dengan miliaran cerita cinta lain? Sama istimewanya dengan kisah cinta kita? Ah, kita tidak memerlukan sinopsis untuk memulai membaca cerita ini. Juga tidak memerlukan komentar dari orang-orang terkenal. Cukup dari teman, kerabat, tetangga sebelah rumah. Nah, setelah tiba di halaman terakhir, sampaikan, sampaikan ke mana-mana seberapa spesial kisah cinta ini. Ceritakan kepada mereka.

Review :

Pagi ini, aku akhirnya memutuskan, aku akan memulai kehidupan sebagai: pengemudi sepit!—setelah gonta-ganti pekerjaan selama dua tahun terakhir ini. Sungguh, meski melanggar wasiat Bapak yang mengatakan padaku: ‘Borno, jangan pernah jadi pengemudi sepit’, aku berjanji akan jadi orang baik, setidaknya aku tidak akan mencuri, tidak akan berbohong, dan senantiasa bekerja keras—meski akhirnya hanya menjadi pengemudi sepit.
Aku menikmati pekerjaan baruku. Aku belajar mesin dan mengemudi sepit terlebih dahulu dengan Pak Tua—tetangga yang kuanggap ayah sendiri. Tetapi ternyata tidak segampang itu. Bang Togar dengan seenaknya malah menyuruhku untuk membersihkan jamban di dermaga sepit. Oke, ini ospek, masa orientasi, dan karena dia juga ketua PPSKT (Paguyuban Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta).
Seminggu aku belajar mengemudi sepit hari kelulusanku tiba, akhirnya aku bisa mengemudi sepit secara langsung. Tanpa disangka dan diduga ada seorang gadis berbaju kurung kuning, rambut tergerai panjang, berwajah sendu menawan perawakan Cina yang menumpang dihari pertama aku menarik sepit, alamak perasaan apa ini? Selama dua puluh tahun lebih aku belum pernah jatuh cinta jadi aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Gadis itu, gadis berwajah sendu menawan itu mengubah hidupku yang biasa-biasa ini.
Dan di hari itu juga ada barang penumpang yang tertinggal di sepitku, sepucuk surat. Surat bersampul merah, dilem rapi, dan tanpa nama.

*****

Sederhana dan ringan .......
Selalu dan selalu novel karya Tere Liye—yang selama ini sudah kubaca—bertema sederhana. Cerita buku ini hanya seputar kehidupan kecil Borno, lika-liku kehidupan Borno dari kecil sampai beranjak dewasa. Kehidupan biasa dan membosankan Borno, yang ajaibnya diramu sedemikian rupa menjadi sebuah kisah menakjubkan dan penuh makna.
Tere Liye adalah salah satu penulis mega-bestseller yang ada di Indonesia. Setiap buku yang ditulisnya selalu dicetak ulang berkali-kali. Berganti kaver buku berkali-kali. Dan selalu laris manis. Novel ini juga salah satunya. Sudah berganti kaver ke-3 kalinya. 
Seperti yang sudah aku katakan di awal, tema novel yang dibuat oleh penulis cerita-cerita sederhana yang biasa kita temui sehari-hari. Kepandaian penulis dalam memainkan emosi pembaca yang membuat tulisan Tere Liye disukai para pembaca. Baik pembaca muda maupun dewasa.
Ketika aku membaca novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah ini, aku dibuat banyak tertawa dengan tingkah Borno cs dari awal sampai akhir. Well, sebenarnya bisa dibilang paket komplit, ada perasaan kesal, kecewa, jengkel, sedih, penasaran, lucu dan tidak bisa berhenti tertawa ketika membaca lembar demi lembar yang kubaca.
Adalah Borno yang menjadi tokoh sentral buku ini. Sedari kecil, Borno sudah hidup sendiri. Ayahnya yang seorang nelayan meningal karena jatuh tersengat ubur-ubur. Dan Ayah Borno lebih memilih untuk mendonorkan jantungnya. Borno kecil yang belum banyak mengerti hanya bisa menangis dan berteriak ‘Bapak belum mati! Kenapa dadanya dibelah! Dia bisa sadar kapan saja’ yang nantinya kematian Bapak Borno ini mengubah segalanya bagi sebagian tokoh yang ada di novel ini. 
Membaca novel ini sungguh menyenangkan. Ada beberapa hal yang membuatku tidak bisa berhenti tertawa. Kisah Borno yang setelah lulus SMA bergonta-ganti pekerjaan diceritakan begitu lucu dan malah membuat pembacanya tertawa lepas. Padahal sangat tidak sopan ketika seseorang sedang sungguh-sungguh mencari pekerjaan tetapi malah ditertawakan—tentu saja.
Setelah insiden bekerja di kapal feri yang menghebohkan akhirnya Borno menetapkan hati untuk memilih bekerja sebagai pengemudi sepit. Berbicara tentang sepit, aku pribadi tidak terlalu tahu bagaimana sih sebenarnya perahu sepit itu. Hanya tahu sebagai transportasi untuk menyeberangi Sungai Kapuas. Dan karena membaca novel inilah membuatku ingin berkunjung ke kota Pontianak, merasakan indahnya sungai Kapuas dan bagaimana rasanya meletakkan uang di dasar perahu—aturan main penumpang sepit. Dan bonusnya diantar abang pengemudi ganteng nan gagah macam Bang Borno. lol
Sang penulis tanpa perlu ditanya sangat pandai menggambarkan bagaimana keadaan kota Pontianak—termasuk kisah hantu Ponti asal muasal nama Pontianak. Dan dari novel ini pula aku baru tahu bahwa para keturunan Cina mempunyai dua nama. Nama kampung halaman dan nama Nasional, ternyata orang Cina dalam urusan nama serumit ini.
Kisah Borno dimulai ketika konflik dimunculkan oleh penulis. Borno menemukan sepucuk angpau merah, sesuai judul buku ini. Borno selalu bilang bahwa angpau merah ini milik seorang gadis yang dijulukinya ‘Sang Sendu Menawan’. Pencarian pemilik angpau merah pun dimulai. Dengan dibantu Andi—sahabat Borno—yang ikut penasaran karena baru kali ini melihat Borno begitu penasaran pada seorang gadis. Ledekan demi ledekan pun didapatkan oleh Borno. Walau tentu saja pencarian Borno tidaklah berakhir dengan kekecewaan. Karena Borno mulai mengenal gadis pemilik angpau merah itu. Dan merasakan perasaan jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Borno digambarkan sebagai pemuda polos. Ketika pertama kali jatuh cinta Borno begitu tegang dan tidak tahu harus melakukan apa. Borno ini sangat polos, proses pendekatan dengan Mei membuat pembaca gemas sendiri. Karena belum apa-apa Borno sudah kebingungan mencari alasan untuk mengajak kencan Mei.
Memang tidak hanya hal yang indah yang dirasakan oleh Borno, terkadang hal-hal yang sedih pun ada. Kita diajak untuk mengikuti perjalanan cinta pertama dan cinta pada pandangan pertama Borno. 
Novel ini menggunakan sudut pandang Borno dan alur maju-mundur. Tokoh yang paling aku sukai adalah Pak Tua, salah satu rekan Borno. Pak Tua pernah mengatakan pada Borno bahwa cinta adalah perbuatan. Kisah Pak Tua tentang sahabatnya yang menjadi pasangan buta yang hidup selama berpuluh-puluh tahun sangat menyentuh dan membuat mataku berkaca-kaca ketika membacanya. Secara kesulurahan sudah pasti novel ini sangat bagus dan layak dibaca oleh siapa pun. Banyak sekali pesan-pesan moral yang disampaikan Tere Liye dalam novel ini, petuah-petuah Pak Tua yang bisa digunakan sebagai pedoman hidup. Entah kenapa tokoh dalam novel ini yang kusukai setelah Borno adalah Andi. Melihat Andi seperti melihat diriku sendiri yang sama-sama suka penasaran.
Dari Andi juga aku jadi mengingat orang-orang terdekatku gara-gara insiden 'kebohongan si sendu menawan' dan 'pembalasan dendam Borno'. Seperti Pak Tua bilang bahwa Borno yang patah hati karena Mei mengingatkan bahwa 'Banyak sekali orang yang jatuh cinta lantas sibuk dengan dunia barunya itu. Sibuk sekali, sampai lupa keluarga sendiri, teman sendiri. Padahal siapalah orang yang tiba-tiba mengisi hidup kita itu? Kebanyakan orang asing, orang baru. Kau lupa Borno. Kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya teman dekat. Mereka bisa menjadi penghiburan, bukan sebaliknya tambah kau abaikan.' Aduh~~~ Kata-kata Pak Tua ini memang dalem banget. Memang kebanyakan dari kita sibuk dengan perasaan diri kita sendiri, merasa yang paling menderita, merasa paling nelangsa dan teman-temannya. Padahal ada orang-orang terdekat kita yang lebih peduli melebihi diri kita sendiri. Novel ini benar-benar mengajarkan hal-hal yang sangat kecil dan mungkin dirasa sepele oleh kita dan setelah membaca novel ini kita baru sadar bahwa sesungguhnya semua hal di dunia ini memang mempunyai porsi sendiri yang tidak kalah pentingnya. Lagi dan lagi dibuat salut sama penulis yang satu ini. Insiden 'pembalasan dendam Borno' pun tak kalah pentingnya bahwa memang yang namanya balas dendam tidak pernah menguntungkan baik untuk kita sendiri maupun orang lain.
Hebatnya lagi dari awal sampai akhir aku dibuat penasaran sekali dengan nasib surat aka angpau merah yang ditemukan Borno di sepitnya. Kita sebagai pembaca dibuat terlena oleh Tere Liye dengan cerita manis dan patah hati perjuangan Borno mendapatkan Mei. Aku pun begitu, sempat melupakan insiden angpau merah itu. Dan, ketika mencapai bagian akhir barulah hati ini merasa plong ketika diungkapkannya rahasia di balik angpau merah yang ditemukan oleh Borno.
Novel ini diperuntukkan untuk semua yang ingin tahu bagaimana indahnya cinta pertama dan cinta pada pandangan pertama, untuk semua kalangan wajib sekali membaca novel ini. Baik yang sudah pernah membaca maupun belum tulisan Tere Liye, kisah sederhana Tere Liye tentang pemuda Kapuas :)
Untuk Borno yang bikin aku pengin naik sepit aku kasih nilai 5 :)

Minggu, 10 Juni 2018

[Review] Claires



Judul : Claires
Penulis : Valerie Patkar
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Tebal : 380 halaman
Terbit : Cetakan pertama, Maret 2018
ISBN : 9786024553661


Blurb
Claire tidak pernah tahu bahwa pertemuan singkatnya dengan sosok pria tampan yang tinggi semampai dengan kulit putih pucat itu akan berujung pada perang perasaan dengan hatinya sendiri. Ya, Ares Nota. Dia tidak akan pernah berhenti mengekori seorang Claire Paveitria. Awalnya, si kasanova hanya berniat untuk bermain-main dengan Claire. Lucu juga isengin cewek orang, pikirnya.
Tahu betapa sempurnanya hubungan yang dimiliki Claire dan kekasihnya Kai semakin membuat Ares gatal untuk menguji sesempurna apa hubungan yang mereka punya. Seperti menyiram minyak tanah pada api yang menyala, Ares seakan membuat api itu berkobar. Ares jatuh pada permainannya sendiri.

Review

Claire dan Kai. Dua muda-mudi yang sudah menjalin kasih selama 4 tahun. Bali menjadi saksi cinta mereka berdua. Orang-orang di sekelilingnya selalu merasa bahwa mereka adalah pasangan sempurna. Yang saling memiliki dan membuat iri siapa pun yang melihat kebahagiaan mereka. Tapi apakah mereka berdua pasangan yang memang saling ditakdirkan? Claire mulai mempertanyakan hal itu ketika bertemu Ares. Selama ini Claire selalu berusaha pengertian. Walau ada kalanya rasa sepi menghantuinya. Kalau boleh jujura Claire lebih memilih Kai selalu ada di dekatnya. Tetapi Claire tahu, Kai pergi bukan tanpa alasan. Demi impian Kai menjadi pembalap. Tak apa dirinya menunggu. Namun, sepertinya kehadiran Ares mampu melenyapkan segala sepi yang ditinggalkan Kai pada Claire.

******

Dari apa yang sudah sedikit saya ceritakan di atas sudah sangat jelas cerita ini mengarah ke mana. Claire selingkuh. Dengan Ares. 
Pilihan tema bacaan yang tidak mudah disukai pembaca menurutku. Saya sendiri paling kurang suka model cerita seperti ini. Walau saat ini saya sedang jomblo, ehm, tapi saya tipe yang setia. Makanya ketika di hadapkan tokoh seperti Claire, saya agak tidak menyukainya.
Claire digambarkan sebagai gadis cantik yang mempunyai watak sopan dan berperilaku baik. Tipe gadis rumahan kesukaan semua orang. Selama 4 tahun kebersamaannya dengan Kai hubungan mereka sempurna. Tidak pernah saling adu argumen, selalu saling pengertian, dan menjadi pasangan sempurna yang dielu-elukan oleh sekitarnya.
Kai digambarkan sebagai lelaki penyayang. Kai sangat mencintai Claire. Dan merasa bahagia Claire memilih dirinya. Pasalnya selama ini hanya Claire yang mendukung impiannya. Setelah pergi karena tidak mendapat restu orangtuanya untuk menjadi pembalap, Kai bertemu Claire. Pertemuan mereka berlanjut hingga menjadi pasangan kekasih. Kai meminta Claire bersabar dan menunggunya. Impiannya sebagai pembalap tinggal selangkah lagi.
Ares, seusai namanya Ares memiliki pribadi yang kuat. Pemaksa dan selalu mendapat semua hal yang diinginkannya. Sudah sangat jelas ketika dirinya tertarik pada Claire, walau tahu Claire sudah punya kekasih tidak ada kata menyerah bagi Ares.
Selama membaca hubungan mereka bertiga ini saya merasa terbuai oleh tulisan penulis. Jujur saja saya awalnya merasa biasa saja. Dan hampir mengatakan cerita Claire begitu membosankan. Tapi entah kenapa setiap kata yang saya baca semakin membuat terhanyut dan malah membuat saya ketagihan.
Padahal jelas-jelas bukan favorit saya cerita tentang perselingkuhan. Ares yang begitu ngotot mendekati Claire dan tidak ada tanda untuk berhenti dan tiba-tiba Claire terbuai pesona Ares. Bukan jenis hubungan yang akan saya dukung 100%. Jelas saya kecewa pada Claire. Serapuh itukah dirinya hingga Ares bisa menyusup dalam hatinya? Apa setidakberartinya 4 tahun kebersamaannya dengan Kai?
Bisa dibilang saya pun terbuai dengan pesona Ares. Mungkin hal ini juga yang bikin saya semakin kecewa, pada diri sendiri tentunya. Apa hati saya juga serapuh Claire? Yang begitu gampangnya jatuh cinta? 
Penulis memang sangat piawai merangkai kalimat indah ketika menceritakan tentang Claire dan Ares. Saya sangat menikmati halaman demi halaman ketika Ares pertama kali bertemu Claire. Ketika Ares dengan gigih menemui Claire walau penolakan demi penolakan selalu didapat. Hingga akhirnya Claire luluh dan saya malah menganggap betapa manis dan romantis kebersamaan mereka. Gila memang. Hubungan mereka terlarang. Tapi kenapa begitu terasa indah dan benar?
Karena digambarkan sebagai gadis baik, tentunya ada konflik batin yang terjadi pada Claire. Selama 4 tahun bersama Kai, Claire merasa sempurna. Punya pacar baik, ganteng, pengertian dan tidak pemaksa. Claire merasa menemukan rumahnya. Selama ini Claire bahagia bersama Kai. Walau tentu saja yang namanya rasa sepi pasti ada ketika Kai harus pergi. Claire menjalani peran kekasih pengertian yang rela ditinggal oleh sang kekasih. Karena Claire tahu kalau bukan dirinya siapa lagi yang akan mendukung impian Kai. Claire rela dirinya merasa kesepian demi kebahagiaan Kai. Karena seperti yang kebanyakan orang bilang 'Bila orang yang kita sayangi bahagia, kita juga akan merasa bahagia.' Tapi, apakah memang benar seperti itu?
Selama ini Claire juga memiliki kepribadian yang tertutup. Bertemu dengan Ares yang sangat berbeda dengan Kai membuat Claire merasa menjadi pribadi baru. Claire menemukan sifat-sifat dirinya yang selama ini tidak bisa dia tunjukkan pada Kai. Bersama Ares, Claire menjadi pribadi yang lebih terbuka.
Yang aku suka dari novel ini adalah novel ini sangat realistis. Tindakan Claire memang bukan tindakan terpuji. Hati yang kesepian. Siapa di dunia ini yang akan memilih hidup dengan sepi. Kendala hubungan jarak jauh yang dirasa memang itu kan, tidak pernah bisa saling bersama. Keterbatasan jarak. Yang mau tidak mau membuat rasa sepi datang karena tidak pernah bisa bersama kapan pun yang diinginkan.
Ketika muncul lelaki pemaksa di hidup Claire dan bisa mengisi hari-hari sepinya, hati siapa yang tidak akan luluh. Ares yang setiap hari bersamanya, Ares yang mempunyai kepribadian yang sangat bertolak belakang dengan Kai, Ares yang selalu mampu memberikan kejutan-kejutan manis di hari Claire, Ares yang membuat Claire berani menyuarakan keinginan yang selama ini tidak berani dirinya ungkapkan. Bersama Ares, Claire seperti menemukan dirinya yang sebenarnya. Ares mengubah Claire. Lalu salahkah Claire ketika muncul rasa yang lain ketika selalu bersama dan merasa bahagia ketika ada di dekat Ares?
Saya sangat menyukai kaver novel ini. Sangat manis. Dan sangat menggambarkan Claire. Walau awalnya sempat bertanya-tanya mengapa rambut Claire sangat pendek ketika sepanjang halaman yang saya baca Ares begitu menyukai rambut panjang Claire. Sangat tidak sinkron menurutku. Dan ternyata menjelang akhir saya baru tahu ketika itu semua tindakan Claire karena rasa bersalahnya pada Kai.
Saya menyukai eksekusi akhir yang dipilih penulis. Keputusan yang diambil Claire sangat realistis. Setelah melakukan hal buruk pada Kai tentunya sudah sewajarnya Claire merasa bersalah. Kegalauan Claire ini sempat membuat saya deg-degan pada keputusan siapa yang pada akhirnya dipilih oleh Claire dan berdoa semoga Claire memang berakhir bersama 'dia'.
Terlepas dari tema perselingkuhan yang diangkat penulis, saya belajar banyak dari hubungan Kai-Ares-Claire. Dari Ares saya belajar bahwa kita boleh bersikap egois demi kebahagian diri kita sendiri tidak melulu mempertimbangkan kebahagiaan orang lain. Kebanyakan orang-orang seperti itu kan berada pada pilihan sulit ketika membuat orang lain bahagia tetapi diri ini menderita. Dari Kai saya belajar bahwa jangan pernah menyerah menggapai impian kita, karena percayalah, akan ada seseorang yang sungguh-sungguh mendukung impian kita. Dan dari Kai juga lah saya belajar bahwa jangan terlalu ambisius dalam mengejar impian kita hingga melupakan orang-orang yang begitu tulus mendukung impian kita. Dari Claire sendiri saya belajar bahwa sesulit apa pun cobalah untuk lebih terbuka dan jujur pada orang di sekeliling kita. Karena pada akhirnya pilihan bahagia itu ada pada diri kita sendiri.
Saya cukup cerita Claire. Bacaan yang membuat saya lebih mengerti apa itu arti mencintai dan dicintai. Apa lagi banyak sekali kata-kata indah yang dirangkai penulis. Benar-benar memanjakan pembaca dengan semua puisi yang ditulis oleh Claire. Selamat membaca. 


"Untuk dia .... cinta yang akan selalu hidup, sejauh apa pun dia pergi." (Claire-p370)

Minggu, 20 Mei 2018

[Review] Midnight Prince



Judul: Midnight Prince
Penulis: Titi Sanaria
Penerbit: Elexmedia Komputindo
Tebit : Cetakan pertama, April 2018
Tebal : 267 halaman
ISBN : 978-602-04-5783-3


Blurb


“Menurutku, kamu menyukaiku.”
“Menurutku, kamu terlalu percaya diri.”
“Aku mengenalmu, Ka. Sebelum sesuatu yang aku nggak tahu itu apa, kamu nyaman denganku.”

Mika sadar, sudah saatnya dia meninggalkan masa-masa terpuruk dalam hidupnya. Menjalani kehidupan normal selaiknya seorang perempuan dewasa yang bahagia, seperti kata sahabatnya. Menemukan seseorang yang tepat, menjalani hubungan yang serius, kemudian menikah.
Lalu Mika bertemu Rajata. Semua nyaris sempurna seperti harapan semua orang untuknya, sebelum sebuah kenyataan menyakitkan menghantamnya telak. Membuatnya perlahan-lahan menghindari laki-laki itu, mengubah haluan menjadi seorang pesimis yang tak percaya pada kekuatan cinta. Dia berusaha mematikan perasaannya tanpa tahu kalau Rajata justru mati-matian memperjuangkannya.
Jika dua orang yang sudah tak sejalan bertahan di atas kapal yang nyaris karam, akankah mereka bertahan bersama, atau mencari kapal lain untuk menyelamatkan diri masing-masing?


Review 

Ada ungkapan terkenal yang setiap orang pasti tahu 'Hidup seperti roda yang berputar, kadang ada di atas dan kadang ada di bawah.' Begitulah kira-kira yang terjadi pada roda kehidupan Mika. Dulu, Mika hanyalah gadis manja yang bisa mendapatkan segala apa yang diinginkan dalam hidup. Semua harus berubah ketika kebangkrutan perusahaan ayahnya dan disusul dengan kematian sang kepala rumah tangga. 
Saat itu Mika baru memulai kehidupan kuliah. Ibu yang harusnya menjadi sandarannya, tidak bisa diharapkan ketika sang ibu malah menghadapi depresi akut. Sedangkan adiknya, Dhesa, yang saat itu hanyalah siswi SMP, sama-sama tergoncang dengan keadaan ekonomi keluarga yang terpuruk. Mika mulai detik itu juga merasa bahwa dirinya sekarang adalah tulang punggung keluarga. Tidak ada seorang pun yang bisa membantunya ketika semua orang di sekelilingnya seakan menutup mata. Hanya Kinan dan keluarganya yang membantu Mika. Satu-satunya sahabat yang membantu keluarga Mika. Namun, seakan kemalangan Mika belum juga berakhir, Mika harus kehilangan Dhesa. Kematian Dhesa semakin menjadikan Mika pribadi yang tertutup dan tidak bisa mempercayai siapa pun.
Dengan bantuan ayah Kinan saat ini Mika bekerja sebagai dokter di IGD di rumah sakit milik keluarga laki-laki yang telah menghancurkan kehidupan satu-satunya adiknya. Bukan balas dendam yang diinginkan Mika. Jauh di dalam lubuk hatinya, Mika hanya ingin tahu, bagaimana kehidupan keluarga laki-laki yang telah tega menghancurkan kehidupan adiknya.
Pertemuan Mika dengan lelaki misterius di atap rumah sakit tempatnya bekerja sedikit mengubah ritme kehidupan Mika. Kehadiran lelaki itu membawa perubahan pada Mika. Sedikit demi sedikit Mika mulai percaya kembali yang namanya cinta. Sayangnya hal itu tidak berlangsung lama ketika Mika mulai mengetahui identitas lelaki misterius itu. Siapa yang menyangka masa lalu Mika terhubung dengan lelaki itu? Kemalangan apa lagi yang akan Mika jumpai?

******

Sejak membaca halaman pertama novel ini yang sangat saya rasakan adalah kesedihan Mika. Penulis begitu baik dalam menggambarkan perasaan hancur Mika ketika keluarganya tidak lagi utuh. Kepahitan masa lalu Mika, kerasnya hidup yang harus dijalani oleh Mika sangat bisa dirasakan oleh saya sebagai pembaca. Bisa dikatakan Mika hanyalah gadis biasa, seorang dokter muda, yang menunggu masa pendidikannya sebagai spesialis dengan bekerja di rumah sakit. Masa lalunya lah yang mengubah Mika menjadi pribadi yang tertutup. Seorang dokter muda yang memiliki sifat sarkastik dan tertutup pada dunia yang tidak mau percaya lagi yang namanya cinta.
Midnight Prince, judul buku ini bisa diartikan secara bebas sebagai Pangeran Tengah Malam. Karena sudah pernah membaca buku penulis sebelumnya yang kebetulan agak berbau mesum, saya sempat punya pikiran buku ini pun begitu. Ternyata salah besar sih, kebetulan saja pikiran mesumku sedang mampir. lol
Judul dan kaver buku ini sangat sesuai dengan isi bukunya. Pertemuan Mika dengan lelaki misterius pada tengah malam di atap rumah sakit tempatnya bekerja. Sama seperti Mika, saya pun merasa pertemuan ini begitu spesial. Perjumpaan di tempat favorit Mika dengan lelaki spesial. Salahkah Mika ketika menganggap kehidupannya sudah mulai membaik? Tidak akan ada lagi kesedihan yang mencoba menyusup. Tetapi mungkin harapan hanyalah tinggal harapan.
Sejak awal saya sudah menduga bahwa Rajata, lelaki misterius yang ditemui Mika, berhubungan dengan masa lalunya. Namun, dengan sifat Rahaja yang ceria dan pantang menyerah walau menghadapi sifat jutek Mika. Sifat Rajata yang sangat bertolak belakang inilah yang mau tidak mau membuat hati Mika semakin luluh. Penolakan Mika pada Rajata semakin sulit ketika hati Mika sudah tidak bisa dibohongi kembali.
Konflik inilah yang coba dimunculkan penulis. Mika di hadapkan dengan lelaki yang berhubungan dengan masa lalunya. Sekuat apa pun Mika menolak sepertinya jalan satu-satunya yang harus Mika lakukan adalah berdamai dengan masa lalu. Memaafkan. Kata yang sepintas sangat mudah diucapkan. Namun, bisakah dilakukan ketika kita berada di posisi Mika?
Menurutku, bagian yang paling nyesek itu adalah ketika Mika mau mulai berdamai dengan masa lalunya. Pertemuan Mika dengan Robby, lelaki yang menghancurkan hidup adiknya, menjadi bagian yang paling mengharu biru. Saya memang nggak sampai menitikkan air mata, tapi percaya lah ketika membaca bagian ini saya pun sama seperti Robby, hancur lebur. Makanya nggak heran juga banyak Tim Robby yang gagal move-on. Saya termasuk salah satunya sih kepengin baca cerita tentang Robby. Padahal di awal-awal saya sempat membenci Robby, sama bencinya seperti Mika. Beruntungnya diri ini karena sepertinya sang penulis memang mempunyai rencana menulis cerita tentang Robby.
Midnight Prince menjadi bacaan tersendu dan tersuram yang saya baca di Bulan Mei ini. Penuturan cerita yang memakai sudut pandang Mika pun semakin membuat cerita di dalam buku ini semakin sendu. Namun, saya takjub dengan kemampuan penulis yang membuat novel ini tidak selalu terkesan suram. Interaksi Mika dan Rajata mampu mengimbangi isi novel ini karena melihat bagaimana Rajata begitu mencintai Mika mampu membuat hati saya ikutan berbunga-bunga. Tingkah konyol Rajata demi menarik perhatian Mika, sangat menghibur dan membuat saya senyum-senyum sendiri. Semua yang dilakukan Rajata demi Mika sangat menggambarkan bahwa Rajata tulus mencintai Mika. Perasaan saya dan Mika pun sama-sama teraduk-aduk oleh tindakan yang dilakukan Rajata.
Ah, lagi-lagi sungguh bahagia rasanya bisa menemukan bacaan yang menyenangkan seperti ini. Setelah menamatkan buku ini saya mengaku jatuh cinta pada tulisan penulis dan menjadi salah satu penggemarnya. Dan berharap bisa membaca seluruh tulisan penulis. Tak ada salahnya ketika pembaca lain pun mencoba buku ini. Bisa dipastikan sama seperti saya akan langsung jatuh cinta pada tulisan penulis. Selamat membaca.

Minggu, 13 Mei 2018

[Review] La La Love




Judul: La La Love
Penulis: L. E. A. L. A
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan 1, Mei 2018
Tebal: 272 Halaman
ISBN: 9786020385013



Sinopsis

Julian mengenal Giana sebagai perempuan sinis dengan lidah menyilet yang menjengkelkan. Sementara di mata Giana, Julian adalah playboy berengsek yang tak cocok dengan dunia pernikahan. Mereka adalah seteru. Kematian mendadak calon suami Giana di Jakarta dan rahasia menyakitkan yang terbuka kemudian, menghancurkan dunia perempuan itu. Sekalipun dia tak pernah menduga, Julian malah setia menemani di titik terendah hidup Giana.
Kembali ke Wina, Julian dan Giana memulai pertemanan baru. Hingga keduanya bisa melihat sisi lain masing-masing yang tak terduga. Giana ternyata lucu dan periang, Julian lembut dan penyayang. Cinta seperti bola api liar yang menerjang hidup Julian-Giana. Melumat segala batas yang menjadi dinding di antara mereka. Namun, keduanya tak boleh salah perhitungan. Karena ada bagian masa lalu Julian yang masih mengintip dan belum sepenuhnya selesai.
Belum lagi keluarga Giana yang amburadul membuatnya kehilangan rasa aman. Benarkah Julian mampu menghangatkan dunia Giana yang sepi dan gersang? Akankah Giana menjadi perempuan yang didambakan Julian setelah pengalaman mematikan yang pernah dialaminya? Dalam La La Love, Julian Magdi dan Giana Amabel menceritakan kisah mereka....

Review 

GIANA AMABEL adalah tipe perempuan yang penuh perencanaan. Sebagian orang mungkin akan menganggapnya kaku. Dia terbiasa merancang apa yang akan dilakukan setelah membuat pertimbangan matang. Terutama untuk hal-hal penting dalam hidup seorang manusia. Melepaskan masa lajang adalah salah satunya.
Giana merasa 2 tahun adalah waktu yang cukup untuk meyakinkan dirinya untuk menerima lamaran dari pacarnya, Emil. Walau ada keraguan mengingat Emil meminta Giana untuk tinggal di Indonesia setelah pernikahan mereka nanti. Pasalnya Giana sudah terlalu nyaman dengan suasana Wina yang dirasanya pilihan lebih baik dari pada keruwetan Jakarta. Tempat di mana hal-hal buruk yang hanya bisa diingat Giana. Keputusan sudah diambil dan Giana tidak memerlukan keraguan lagi di hatinya. Sayangnya berita kematian mendadak Emil di Jakarta membuat semua hidup Giana hancur lebur. Giana yang kalut langsung terbang ke Jakarta tanpa tahu siapa yang sudah menunggunya di bandara. Seseorang yang sama sekali tidak pernah menjadi pilihan Giana untuk dilihatnya, apalagi di hari terkacaunya.
Seandainya bisa, JULIAN MAGDI akan lebih memilih menghindari Giana. Namun, atas nama pertemanan yang sudah terjalin lumayan lama dengan Emil, dia harus menelan keengganannya. Pasalnya Julian tahu keluarga Emil tidak ada yang bisa menjemput Giana. Pada mulanya hubungan Julian dan Giana baik-baik saja, dia mengenal Giana karena Emil sering mengajak pacarnya ketika kumpul-kumpul bersama. Hingga suatu ketika Giana bersikap lancang dan mencap Julian sebagai cowok playboy. Padahal hubungan Julian dan Giana tidak sedekat itu hingga Giana bisa mengomentari moral Julian. Sejak saat itu Julian tidak pernah merasa nyaman berada di dekat Giana. Hubungan mereka pun tidak pernah akur. Hanya karena hati nuraninya sedang bertingkahlah Julian sekarang menghabiskan waktu liburannya di tanah air menemani Giana yang sedang berduka.
Yang tidak mereka tahu adalah takdir sudah mempunyai rencana sendiri ketika mereka berdua dipertemukan. Mereka berdua mulai mengenal sifat masing-masing. Selama ini mereka berdua mempunyai asumsi salah. Setelah saling mengenal lebih dekat Julian dan Giana merasakan kecocokan satu sama lain. Mungkinkah mereka berdua bisa bersama dan saling menguatkan hati yang pernah terluka?

*****

Ah, rasanya sudah lama sekali bisa merasa sebahagia dan semenyenangkan ini ketika membaca suatu cerita. Sangat tepat ketika saya akhirnya memilih novel La La Love sebagai bacaan pertama di Bulan Mei ini. Sejak awal saya langsung jatuh cinta dengan Giana. Kegamangan Giana untuk memutuskan menikah atau tidak dengan pacarnya digambarkan dengan baik sekali oleh penulis. Membuat saya langsung bersimpati pada Giana. Alur cepat yang dipilih penulis pun sempat membuat saya ngos-ngosan, pasalnya kejadian yang menimpa Giana begitu bertubi-tubi. Setelah mendengar berita kematian calon suaminya dan kemunculan tiba-tiba Julian. Giana tidak dibiarkan bernapas lega dengan langsung mengetahui rahasia yang disimpan rapat oleh Emil darinya. Sama seperti Giana, saya pun dibuat megap-megap. Walau sangat ingin tidak diakui oleh Giana, kehadiran Julian sangat disyukurinya. Siapa sangka orang yang sangat dibenci Giana malah menjadi sandarannya?
Dari sinopsis novel ini sangat jelas, akan seperti apa hubungan Giana dan Julian nantinya. Yang sangat tidak saya duga adalah bagaimana proses yang dipilih penulis. Saya bisa pastikan siapapun yang membaca novel ini akan setuju dengan pendapat saya bahwa Julian itu husband material banget! Saya juga mau dong dikenalin cowok model Julian!
Saya merasa Giana ini sangat cocok sekali dengan Julian. Julian orangnya sangat santai bisa mengimbangi Giana yang kaku dan sinis. Kebersamaan mereka yang bisa dibilang biasa-biasa saja entah kenapa sangat romantis. Saya bisa pastikan hubungan mereka berdua ini super baper, bikin pembaca senyum-senyum sendiri. Padahal kencan mereka berdua hanya dihabiskan di flat Giana, dan makan bersama masakan Julian. Betul, kan? Siapa yang nggak bakal terpesona sama Julian yang sudah ganteng jago masak lagi!
Salah satu hal unik lain dari novel ini adalah karena termasuk seri Around The World With Love. Dan seting yang dipilih adalah Kota Wina. Seperti kebanyakan orang yang saya kenal dari Wina adalah musik klasiknya yang mendunia. Tapi penulis mencoba mengenalkan Kota Wina dari sisi lainnya. Walau tidak diceritakan secara mendetail sekali saya menjadi tahu tentang Istana Schobrunn, lokasi kencan pertama yang dipilih Julian ketika mulai pendekatan dengan Giana.
Hampir tidak ada yang tidak kusuka ketika membaca novel ini. Hanya saja satu yang mungkin menjadi ganjalan buat penulis adalah tolong jangan buat Julian lebih sempurna lagi dong, sepanjang halaman sampai akhir saya dibuat iri kepengin dapat julukan 'ceweknya Julian' seperti Giana. lol.
Well, saya suka sekali membaca cerita dengan hubungan parcintaan seperti Julian dan Giana. Karena mereka berdua bersama mereka berdua saling belajar dari pasangannya. Saya suka bagaimana perubahan-perubahan positif yang terjadi pada Giana. Di sini digambarkan bahwa Julian adalah pria baik yang rajin beribadah. Julian tidak pernah menegur ataupun mengomentari Giana, dia lebih suka memberi contoh dan lama-lama sifat Julian inilah yang membawa perubahan positif pada Giana. Giana lebih banyak tersenyum, sifat sinis dan kakunya pun berkurang. Giana yang awalnya tidak mau bersosialisasi dengan siapapun mulai membuka hatinya pada teman satu kantornya. Perubahan ke arah lebih baik tentunya jika kita bertemu pasangan yang tepat.
Ah, benar-benar bacaan yang menyenangkan dan membahagiakan. Pastikan untuk bisa berkenalan dengan Julian dan Giana. Selamat membaca.

Minggu, 11 Februari 2018

[Review] Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990




Judul: Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Tahun terbit: April, 2014
Tebal buku : 332 halaman
ISBN: 9786027870413


"Kuakui, dia selalu memiliki cara yang sulit kuduga untuk membuat aku merasa suprise dan  sangat terharu. Apa yang dia lakukan benar-benar istimewa, sesuatu yang berbeda yang tidak pernah terpikir orang lain. Sesuatu yang selalu berhasil untuk membuatku merasa dicintai, merasa sangat dihargai dengan cara istimewa dan dengan cara yang tidak biasa."

Fenomena Dilan. Itulah yang terjadi saat ini di tahun 2018. Hampir semua kalangan membicarakan Dilan. Terutama para ABG. Yang tadinya tidak tahu tentang Dilan demi dianggap kids zaman now, semuanya mulai mencari. Hal itu terjadi karena saat ini sedang diputar film Dilan di bioskop. Walau begitu sebelum cerita Dilan diadaptasi ke layar lebar, novel Dilan sudah termasuk jejeran novel best seller. Adaptasi ke layar lebar hanya menjadikan cerita Dilan menjadi semakin populer.
Saya sendiri termasuk salah satu minoritas. Walau dari dulu saya penasaran siapa sih sebenarnya Dilan, hati saya belum tergerak. Baru saat ini ketika mendapat kesempatan tanpa membuang waktu saya pun ingin terjangkit wabah fenomena Dilan. 
Dilan, seseorang yang dikenal Milea ketika keluarganya harus pindah ke Bandung karena alasan pekerjaan ayah Milea yang seorang tentara. Milea merasa perkenalan dengan Dilan sangat tidak biasa. Dengan tiba-tiba dan dengan tanda tanya besar. Bagaimana tidak? Seorang anak laki-laki yang tak dikenal mendatangi dirinya di pagi hari ketika perjalanan ke sekolah, bukannya menggoda ingin mengajak berkenalan, yang dilakukan Dilan adalah meramal Milea.
Yup, aneh bin ajaib, itulah kesan yang kudapat dari Dilan. Pendekatan yang dilakukan Dilan benar-benar beda dari kebanyakan. Pantas saja membuat Milea penasaran. Saya pun sebagai pembaca dibuat heran dengan segala tingkahnya itu. Tapi, entah kenapa tingkah Dilan malah bikin nagih. Saya paham betul perasaan Milea, kalau jadi Milea siapa pun akan langsung menaruh rasa pada Dilan. Walau kadang tingkah Dilan aneh dan jayus, tapi ada saja tingkahnya yang manis mengena di hati. Bikin para pembaca dan Milea klepek-klepek. lol.
Ide cerita Dilan sendiri sangat sederhana dan umum, kisah percintaan remaja. Namun, kekuatan buku ini adalah justru di situ. Cerita Dilan khas remaja sekali. Anak SMA yang saling jatuh cinta. Walaupun novel ini bersetting tahun 1990, sesuai judul novelnya, anehnya sangat bisa diterima dan tidak ada kesulitan bagi saya untuk menyelami suasana Bandung Tahun 1990. Pacaran ala remaja tahun 1990 : jalan-jalan keliling kota dan sembunyi-sembunyi kencan menggunakan telepon rumah.

“Dilan mungkin tidak paham dengan teori bagaimana seorang lelaki harus memperlakukan wanita, tapi apa yang dia lakukan selalu bisa membuat aku merasa istimewa dan lain daripada yang lain. Menjadi wanita yang paling indah yang pernah kurasakan. Tanpa perlu berlebihan bagi dia untuk membuat aku merasa lebih.”

Saya jatuh cinta pada Dilan. Iya, walau awalnya tidak mau mengakui. Habis bagaimana lagi keanehan Dilan justru membuat saya terpesona. Mungkin di situlah letak keunikan Dilan. Karakter Dilan sangat unik. Dilan digambarkan sebagai remaja SMA anggota geng motor yang jatuh cinta pada Milea, gadis cantik pindahan dari Jakarta. Walaupun memang semua yang menyangkut geng motor konotasinya jelek, tapi Dilan berbeda. Yang aku tangkap Dilan itu super romantis. Dilan kadang terlihat cuek, tapi kata-kata yang keluar dari mulut Dilan entah kenapa selalu terkesan romantis. Semua kata-kata yang ditujukan untuk Milea penuh cinta dan kerinduan. Makanya saya selalu senyum-senyum sendiri ketika Dilan sedang mengobrol dengan Milea.
Yang agak mengganggu dari novel ini adalah gaya penulisan yang disajikan oleh penulis. Saya kurang menyukai tulisan non baku dan dialog-dialog santai yang dipakai penulis. Namun, jujur saja walau memang mengganggu kenyamanan dalam membaca entah karena ceritanya yang mengalir atau memang ini keahlian penulis saya makin menikmati dan tidak peduli dengan semua itu. Yang saya pedulikan hanyalah bahwa iya, Dilan super romantis.
Buku ini adalah awal dari seri Dilan. Sudah menjadi kebiasaan buku berseri membuat para pembacanya penasaran dengan cerita selanjutnya. Saya pun masih ingin tahu bagaimana kelanjutan kisah Dilan dan Milea. Akankah sesuai dugaan saya? Ah, kepengin cepat-cepat dapat kesempatan bisa membaca buku Dilan lainnya.
Bagi yang ingin terjangkit wabah fenomena Dilan, tidak ada salahnya mencicipi buku ini. Apa lagi ketika ingin mencocokkan dengan versi layar lebarnya. Bagi yang sudah menonton cerita Dilan di bioskop, belum afdol rasanya jika tidak membaca versi novelnya. Selamat membaca.