Judul : Kana Di Negeri Kiwi
Penulis : Rosemary Kesauly
Penerbit : GPU
Tahun Terbit : Cetakan V, April 2009
Tebal : 206 Halaman
ISBN : 979-22-1271-x
Kana di Negeri Kiwi sebuah cerita mengenai gadis patah hati yang bernama Kana Woodfieldm. Setelah ibunya sendiri membuang dirinya ke Selandia Baru, Rudy, cinta sejatinya, dengan tega memutuskan Kana dengan alasan Kana terlalu gemuk. Sungguh tragis nasib yang dialami Kana. Tapi, kehidupan dengan kejamnya terus berjalan walau Kana belum bisa move-on dari kehidupan masa lalunya.
Untungnya pilihan menetap di Selandia Baru bukan ide buruk. Kana mampunyai ayah yang baik walau belum pernah dijumpainya selama puluhan tahun dan perkenalannya dengan gadis India bernama Jyotika membuat hari-harinya agak berwarna. Pastinya Kana masih belum bisa melupakan Rudy tetapi setidaknya kehidupan barunya tidak seburuk itu.
Namun sahabat yang selalu Kana anggap sebagai sahabat paling mengerti dirinya berubah. Kana tidak mengerti mengapa Jyotika bisa bersikap dingin padanya. Jelas-jelas sebelum liburan mereka berdua masih bercanda bersama. Dan bukan karena Kana diam-diam mendekati Tsunehisa, cowok incaran Jyotika, di balik kemarahan Jyotika. Kana merasa ada yang salah pada sahabatnya itu.
********
Pertama kali tahu novel ini karena pernah membaca status teman di TL twitter yang bilang bahwa novel ini bagus. Penasaran lah diri ini. Dan, ketika membaca halaman awal kesan saya masih biasa saja. Buku dengan genre remaja pastinya hanya berputar di permasalahan remaja pada umumnya. Masalah cinta.
Saya antara salut dan kasihan sama Kana yang begitu mengagung-agungkan mantan pacarnya. Memang betul manusia terkadang susah sekali melupakan, salah satunya ketika jatuh cinta tidak terbalas. Kana bisa dikatakan bebal, orang-orang terdekatnya sudah mencoba untuk membuat Kana sedikit melupakan mantannya. Tapi Kana sendiri masih belum bisa. Walau begitu ada untungnya juga Kana belum bisa melupakan Rudy, Kana bisa berkenalan dengan cowok cakep bernama Tsunehisa. (Duh, please, nama Jepang itu banyak kenapa harus memilih nama Tsunehisa coba yang rada susah diucapkan lidah.)
Saya sejujurnya sangat menyukai pertemanan antara Kana dan Tsunehisa. Mereka berdua ini manis sekali. Walau pdkt mereka terbilang cukup lamban dan malu-malu saya cukup puas dengan progres hubungan mereka berdua.
Saya cukup dikejutkan dengan kemunculan masa lalu kelam Jyotika. Walau saya sangat prihatin, tapi cerita Joytika ini terkesan buru-buru. Datang tiba-tiba dan selesai juga begitu tiba-tiba. Hingga membuat saya sebagai pembaca tidak bisa merasakan apa pun. Apa yang mau dirasakan ketika plot begitu cepat berganti? Kesannya, cerita Joytika hanya sebagai batu loncatan agar Kana berubah menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Terlepas dari semua itu saya cukup menikmati membaca novel ini. Bacaan yang cocok di kala senggang ketika mencari bacaan ringan. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)