Sabtu, 31 Desember 2016

[Review] Tiga Cara Mencinta



Judul : Tiga Cara Mencinta
Pengarang : Irene Dyah Respati
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Juni 2014
Jumlah halaman : 196 halaman
Harga : Rp 48.000,00



Aliyah : Gue hamil, Jeng... dan kayaknya bukan anak Takuma.
Ajeng : Menurut gue Takuma enggak akan nyadar itu bukan anaknya.
Miyu : Kecuali kalau golongan darahnya berbeda denganmu atau Takuma-san.
Ajeng : Atau suatu saat perlu uji DNA.
Miyu : Atau... bayimu lahir berambut pirang...

Aliyah merasakan beratnya perjuangan berumah tangga dengan mualaf. Takuma suaminya bukan saja melupakan janji untuk belajar agama, tapi juga makin tak acuh dan lebih memilih menyibukkan diri dalam pekerjaan. Kala hati dan pikiran keduanya makin jarang bertemu, Aliyah pun bermain-main dengan cinta lain...untuk kemudian mendapati dirinya hamil.
Bersama dua sahabat yang baru dikenalnya, Ajeng gadis metropolis yang alergi terhadap kata “nikah” dan Miyu gadis Jepang yang lebih mirip putri Solo, Aliyah berusaha mengurai benang kusutnya. Akankah jalinan kisah di Jepang-Thailand-Indonesia ini semakin jauh memisahkan Aliyah dan Takuma, ataukah justru membukakan hati keduanya?

******

Tiga cara mencinta. Asal muasal cerita Ajeng di Love in City Of Angel yang sangat saya sukai. Baca ini pun karena kadung penasaran. Buku ini dimulai bagaimana Ajeng, Aliyah dan Hana saling berkenalan dan menjadi sahabat. Fokus buku ini masih seputar mereka bertiga. Satu buku tipis menceritakan 3 tokoh utama yang mempunyai kehiduapn berbeda. Jelas sangat supet ribet dan bikin kurang fokus. Padahal buku ini lebih fokus menceritakan tentang Aliyah.
Karena terlalu banyak tokoh menjadi kurang fokus. Saya memang kurang peduli pada cerita Aliyah. Banyak sekali hal-hal yang harusnya diceritakan tapi berhubung kebanyakan tokoh menjadi kurang fokus. Yang bisa saya lakukan adalah menikmati cerita tentang Ajeng.
Mau bagaimana lagi, yang membuat saya membaca novel ini karena Ajeng kan? Saya malah lebih penasaran dengan cerita Hana daripada Aliyah. Saya sangat menyayangkan sih. Tapi mau bagaimana lagi. 

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)