Kamis, 24 November 2016

[Review] Malam Karnaval Berdarah



Judul : Malam Karnaval Berdarah (Omen Series #4)
Penulis : Lexie Xu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 2014
Jumlah Halaman : 400 halaman
ISBN : 978-602-03-0189-1

File 4 : Kasus perusakan wajah anggota OSIS SMA Harapan Nusantara di malam karnaval.

Tertuduh: Kelompok Radikal Anti-Judges. Tidak diketahui siapa sebenarnya anggota kelompok yang namanya jelek banget ini, meski kami punya dugaan kuat: Erika Guruh dan Valeria Guntur, dua anggota The Judges yang membelot lantaran tidak menyetujui kebijakan-kebijakan OSIS. Tambahan lagi, mereka berdua adalah kombinasi paling mematikan di sekolah kami yang sanggup melawan Putri Badai si Hakim Tertinggi, yang punya sekutu berupa ketua OSIS yang punya kemampuan misterius dan wakilnya yang berandalan, alias kami berdua.

Fakta-fakta: Putri Badai menerima surat-surat ancaman untuk membubarkan susunan keanggotaan OSIS dengan tuduhan pemungutan suaranya dimanipulasi. Saat Putri menolak menanggapi mereka, kami menemukan mayat binatang diletakkan di ruang OSIS. Lebih parahnya lagi, di acara pertama yang dilakukan oleh OSIS, mereka mulai mengincar anggota-anggota OSIS yang populer. Satu per satu ditemukan dalam kondisi pingsan, dengan tubuh penuh luka dan wajah yang dirusak.

Misi kami: Menemukan pelaku sebenarnya sebelum persahabatan kami hancur untuk selamanya.

Penyidik Kasus,
Rima Hujan & Daniel Yusman


********

Karena terakhir kali membaca seri Omen ke-3 sekitar hampir setahun yang lalu banyak sekali kejadian sebelumnya yang saya lupa. Walau penulis dengan baik mengingatkan pembaca yang pelupa seperti saya, tetap saja feel-nya beda. 
Saya termasuk penyuka tulisan Lexie Xu, sudah berjanji juga akan membaca seri Omen ini. Walau seri ini bikin saya nangis karena terlalu panjang sampai 7 buku. Wajar juga sih karena banyak banget tokoh yang dimunculkan oleh penulis. Di buku ke-4 ini menceritakan tentang Rima dan Daniel.
Rima Hujan, sahabat baru Erika dan Valeria, sekaligus induk semang mereka. Cewek menakutkan yang dianggap sebagai sadakonya SMA Harapan Nusantara. Setelah proses pemilihan panjang, akhirnya Rima menjadi ketua OSIS, Erika dan Valeria juga masuk jajaran OSIS.
Tugas pertama Rima sebagai ketua OSIS adalah menyukseskan acara karyawisata warga SMA Harapan Nusantara yang diputuskan dengan membuat sebuah Karnaval. Walau tentunya acara Karnaval itu berubah menjadi menakutkan karena begelimpangan korban.
Yah, saya sejujurnya bosan dengan pola seri Omen ini. Karena tiap buku ya pasti ada kasusnya. Hanya berbeda tokoh utama saja sih. Kemungkinan besar yang membuat saya kecewa karena hanya tokoh Erika yang paling saya sukai. Selain Erika saya bosan membaca cerita mereka. 
Walau tentu saja akan semakin membosankan kalau ceritanya hanya menyelesaikan kasus mengerikan yang terjadi. Di sini bermunculan lagi tokoh-tokoh penting selain tokoh utamanya, Putri Badai dan Aria Topan. Dari awal saya dibuat penasaran dengan hubungan Rima-Putri-Aya. Mereka bertiga ini sok misterius banget. Berkali-kali bilang ini semua demi bos. Bos dan bos. Saya penasaran dong ya siapa bos mereka bertiga ini. Apa lagi bos besar ini yang menggerakkan organisasi misterius yang menguasai SMA Harapan Nusantara, The Judges. Asli saya penasaran pake banget. Dan, terbukti sih ya saya sangat syok ketika tahu dalang dibalik organisasi sok misterius ini.
Walau saya merasa bosan dengan seri Omen ini saya masih penasaran dengan sepak terjang Erika dkk. Dan karena diberi kesempatan untuk bisa membaca seri Omen sampai tamat, tentunya nggak bakalan disia-siain.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)