Judul : CallaSun
Penulis : Yuli Pritania
Penerbit : Grasindo
Tahun terbit : 2014
Tebal : 242 halaman
Bisa dibaca secara gratis di aplikasi perpus online iJakarta
IAN
Ada seorang wanita. Kiera. Kepada siapa aku menghabiskan nyaris separuh hidupku untuk jatuh cinta.
Lalu ada wanita ini, yang datang tiba-tiba, merangsek masuk tanpa peringatan, mengguncang semuanya. Dan mendadak saja… rencana untuk mendapatkan wanita yang kucintai, tidak lagi menarik mata.
CALLA
Sepuluh tahun awal kehidupanku berlalu tanpa mengenalnya, lima tahun kemudian habis untuk mengaguminya, lalu delapan tahun memendam rasa suka. Dan saat kemudian aku benar-benar berdiri di hadapannya, apa lagi yang bisa terjadi padaku selain jatuh cinta?
Tidak ada namanya bahagia saat melihat orang yang kau cintai bahagia. Itu hanya berlaku di dalam cerita. Aku… harus mendapatkannya
*******
Lagi-lagi dengan tema perjodohan. Sepertinya tema seperti ini belum membuat saya bosan.
Saya awalnya menyangka cerita berlanjut setelah Calla dan Ian menikah. Hari-hari mengerikan yang akan dialami Calla ketika sang suami tidak mencintai dirinya. Ternyata saya salah. Di sini hanya diceritakan momen-momen pendekatan Calla pada Ian sebelum ikatan pernikahan mereka terlaksana. Cukup menyenangkan membaca cerita Calla meruntuhkan hati Ian. Ian yang awalnya tidak peduli pada dirinya. Ian terlalu mencintai sabahatnya sendiri. Yang mana sangat ironis ketika gadis yang disukainya malah jatuh cinta dan bertunangan dengan ayah Ian.
Saya rada skeptis dengan cerita ini sebenarnya. Calla digambarkan sebagai gadis campuran yang cantik. Pikiran saya langsung negatif pasti ujungnya Ian akan jatuh cinta pada kecantikan Calla. Dan bla bla bla happy ending.
Namun, begitu saya sangat menyukai sifat terus terang Calla. Calla selalu bepikiran positif agar dirinya bisa dicintai Ian. Walaupun Ian tidak pernah bisa bersikap lembut pada Calla.
Hal lain mengapa saya menyukai Calla adalah karena seandainya saya berada di posisi Calla saya akan melakukan hal yang sama. Dari kecil Calla sudah diberitahu bahwa ketika dewasa nanti dirinya akan menikah dengan Ian. Setiap tahun dirinya dikirimi foto Ian. Walau Calla tidak tumbuh bersama Ian ketika setiap hari diberi tahu perkembangan kehidupan calon suami kita siapa yang tidak akan jatuh cinta? Ah, Calla dan saya ini memang tipe-tipe pemimpi. Makanya saya merasa paham betul semua tindakan Calla yang dianggap gila oleh Ian. Ketika akhirnya sedikit demi sedikit Ian bersikap lembut pada Calla, saya pun ikut bahagia. Walau lagi-lagi cobaan selalu menghadang mereka berdua.
Cerita yang pantas untuk dinikmati. Saya tidak menyesal bisa berkenalan dengan Calla dan Ian. Calla selalu bisa menguarkan energi positif bagi siapa pun. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)