Kamis, 08 September 2016

[Review] Cress



Judul : Cress (The Lunar Chronicles #3)
Pengarang : Marissa Meyer
Penerjemah : Jia Effendie
Tahun Terbit : Cetakan I, Mei 2016
Penerbit : Penerbit Spring
Jumlah Halaman : 576 hal
Kategori : Remaja, Romance, Young Adult, Fantasi, Sci-Fic
Harga : Rp. 115.000,-
ISBN : 978-602-71505-8-4
Rating : 5/5
Bisa dibeli di Bukupedia
           

            Cinder dan Kapten Torne masih buron. Scarlet dan Wolf bergabung dalam rombongan kecil mereka, berencana untuk menggulingkan Levana dari takhtanya.
Mereka mengharapkan bantuan dari seseorang gadis bernama Cress. Gadis itu dipenjara di sebuah satelit sejak kecil, hanya ditemani oleh beberapa netscreen yang menjadikannya peretas andal. Namun kenyataannya, Cress menerima perintah dari Levena untuk melacak Cinder, dan Cress bisa menemukan mereka dengan mudah.
Sementara itu di Bumi, Levana tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu pernikahannya dengan Kaisar Kai.

*************

            Setelah berhasil menyelamatkan Scarlet, akhirnya Cinder mendapat tambahan sekutu demi menggulingkan takhta Levana. Cinder tidak lagi memiliki keraguan dalam menerima identitas barunya sebagai Putri Selene. Cinder berjanji di hadapan teman-teman barunya bahwa dirinya mau berusaha. Walau sebenarnya alasan utama Cinder tidak lain adalah semakin dekatnya tanggal pernikahan Kaisar Kai dan Ratu Levena. Cinder merasa dikhianati ketika akhirnya Kai memutuskan untuk menjalin perdamaian dengan Bulan lewat pernikahan. Padahal jelas, Cinder berusaha untuk menghentikan Kai. Cinder pun akhirnya ikut memutuskan bahwa dirinya harus lebih kuat. Lebih kuat lagi dari Levena. Cinder mulai berlatih dengan Wolf guna memperkuat Anugerah Bulan­nya. Anugerah Bulan yang awalnya sangat dibenci oleh Cinder.
Walau demikian, Cinder tahu bahwa rombongan kecil mereka belum bisa melawan Ratu Levena. Cinder masih membutuhkan sekutu lebih banyak. Rencana awal mereka adalah menyelamatkan Cress. Seorang peretas andal bawahan Levena yang membantu Cinder membongkar rencana jahat Sang Ratu. Rencana mereka terlihat mudah, ikuti sinyal dan koordinat satelit Cress. Jemput Sang Putri yang sudah terkurung selama bertahun-tahun dan misi penyelamatan pun berhasil.
Namun, rombongan kecil Cinder salah ketika mengira semuanya akan berjalan semudah itu ketika berhubungan dengan Ratu Levana.

********

Cress, adalah buku ke-3 seri The Lunar Chronicles. Sama seperti buku sebelumnya, cerita tentang Cress pun diambil dari dongeng terkenal, Rapunzel. Ciri khas dongeng Rapunzel adalah tokoh utamanya yang dikurung oleh sang ibu tiri dan memiliki rambut yang sangat panjang. Dan, Cress pun digambarkan seperti itu. Walau dengan setting yang lebih modern dan yang lebih mengejutkan Cress adalah seorang Peretas a.k.a hacker.
Menurutku, pemilihan yang sangat keren ketika memutuskan gadis yang terkurung adalah seorang peretas. Agak sedikit bias, karena saya begitu mendewakan orang-orang yang ahli sebagai peretas. Tapi, bagaimana tidak? Otak dibalik kenyamanan seluruh penduduk Bulan yang bisa seenaknya pulang-pergi ke Bumi adalah Cress. Seluruh percakapan rahasia Bumi diketahui oleh Sang Ratu karena jasa Cress. Seluruh mata-mata Bulan luput dari radar dan pesawat pelarian rombongan Cinder pun disembunyikan oleh keahlian meretas Cress. Hebat, kan?
Makanya saya pun sangat setuju ketika rombongan Cinder ingin menyelamatkan Cress. Jangan sampai ditunda, Cress adalah aset yang sangat penting. Apa lagi di dunia Cinder, Internet menjadi kekuatan utama. Ketika Cress ada di pihak Cinder, setidaknya semakin dekat untuk bisa melawan Sang Ratu. Saya ikut merasakan ketegangan ketika misi penyelamatan Cress ini. Saya ikut merasa deg-degan seperti Cress. Akhirnya, selama tujuh tahun terkurung Cress bisa merasakan kebebasan. Kejutan yang tidak disangka adalah ketika penulis tidak memuluskan misi penyelamatan Cress. Saya pun sudah curiga mengapa misi penyelamatan berjalan semudah itu.
Kejutan yang diberikan penulis membuat saya takjub dan mengubah semua rencana-rencana kecil yang sudah dibuat oleh Cinder. Cinder terpaksa mencari dan meminta bantuan  Dokter Erland. Reuni mereka berdua pun semakin memantapkan Cinder bahwa dirinya bisa menggulingkan Ratu Levena karena dirinya memiliki teman-teman yang akan selalu mendukungnya.
Buku ke-3 ini yang paling membuat emosi saya naik turun. Banyak sekali adegan-adegan yang membuat saya terharu. Dan sebentar kemudian membuat saya tersenyum dan tertawa bahagia. Saya ikut merasakan kesendirian Cress yang terkurung selama 7 tahun. Masih syukur Cress tidak menjadi gila. Selama hidupnya Cress selalu berteman dengan benda mati. Bahkan teman terdekatnya pun adalah program komputer. Makanya tidak ada salahnya ketika Cress bermimpi, suatu hari ada pangeran yang akan menjemputnya. Menjemputnya dari rasa kesepian yang dirasakan olehnya. Pangeran yang akan selalu menjadi sosok pahlawan bagi dirinya. Dan Cress merasa dirinya benar ketika memilih Thorne sebagai Pangeran dan Pahlawannya. Bagi Cress, Thorne adalah sosok pahlawan dikirimkan takdir untuk dirinya.
Tokoh lain yang menonjol di buku ke-3 ini adalah Iko. Android milik Cinder yang kelewat energik dan manusiawi. Iko selalu punya cara tersendiri ketika diharuskan mencairkan segala suasana yang kaku. Keberadaan Iko sangat dibutuhkan ketika yang ada dalam suasana rombongan Cinder adalah ketegangan. Bisa dipastikan ketika tidak ada Iko, hari-hari yang dilalui rombongan Cinder adalah suasana yang suram.
Selain keberadaan Iko, saya sangat senang sekali ketika ada kemajuan dalam hubungan Kai dan Cinder. Ayolah, mereka berdua ini tokoh yang paling saya sukai. Walaupun ada pasangan baru selain Scarlet dan Wolf, yaitu Cress dan Thorne, pasangan sejati saya di seri The Lunar Chronicles adalah Kai dan Cinder. Saya suka sekali ketika membaca bab dimana mereka berdua akhirnya dipertemukan kembali. Walau super singkat bisa mengobati kerinduan saya. Sayangnya karena pertemuan mereka berdua juga lah yang membuat saya semakin penasaran dengan kelanjutan seri The Lunar Chronicles ini. Saya sangat tidak sabar ingin membaca buku terakhirnya yang berjudul Winter. Semoga dalam waktu dekat saya segera bisa berjumpa dengan Winter. Karena saya mempunyai feeling Putri Winter adalah tokoh yang paling saya sukai setelah Cinder.
Akhir kata, yang bisa saya katakan adalah cepat baca novel seri The Lunar Chronicles. Akan sangat disayangkan ketika novel yang begitu bagus tapi tidak banyak orang yang tahu. Selamat membaca.
           



The Lunar Chronicles series :

  1. Glitches (The Lunar Chronicles, #0.5)
  2. The Little Android (The Lunar Chronicles, #0.6)
  3. Cinder (The Lunar Chronicles, #1)
  4. The Queen's Army (The Lunar Chronicles, #1.5)
  5. Scarlet (The Lunar Chronicles, #2)
  6. Cress (The Lunar Chronicles, #3)
  7. Carswell's Guide to Being Lucky (The Lunar Chronicles, #3.1)
  8. Fairest (The Lunar Chronicles, #3.5)
  9. Winter (The Lunar Chronicles, #4)
  10. Star Above (The Lunar Chronicles, #4.5)

1 komentar:

Jangan segan buat ngasih komen ya :)