Judul : Cress (The Lunar
Chronicles #3)
Pengarang : Marissa
Meyer
Penerjemah : Jia
Effendie
Tahun Terbit : Cetakan
I, Mei 2016
Penerbit : Penerbit
Spring
Jumlah Halaman : 576 hal
Kategori : Remaja,
Romance, Young Adult, Fantasi, Sci-Fic
Harga : Rp. 115.000,-
ISBN : 978-602-71505-8-4
Cinder
dan Kapten Torne masih buron. Scarlet dan Wolf bergabung dalam rombongan kecil
mereka, berencana untuk menggulingkan Levana dari takhtanya.
Mereka mengharapkan
bantuan dari seseorang gadis bernama Cress. Gadis itu dipenjara di sebuah
satelit sejak kecil, hanya ditemani oleh beberapa netscreen yang menjadikannya
peretas andal. Namun kenyataannya, Cress menerima perintah dari Levena untuk
melacak Cinder, dan Cress bisa menemukan mereka dengan mudah.
Sementara itu di Bumi,
Levana tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu pernikahannya dengan Kaisar
Kai.
*************
Setelah
berhasil menyelamatkan Scarlet, akhirnya Cinder mendapat tambahan sekutu demi
menggulingkan takhta Levana. Cinder tidak lagi memiliki keraguan dalam menerima
identitas barunya sebagai Putri Selene. Cinder berjanji di hadapan teman-teman
barunya bahwa dirinya mau berusaha.
Walau sebenarnya alasan utama Cinder tidak lain adalah semakin dekatnya tanggal
pernikahan Kaisar Kai dan Ratu Levena. Cinder merasa dikhianati ketika akhirnya
Kai memutuskan untuk menjalin perdamaian dengan Bulan lewat pernikahan. Padahal
jelas, Cinder berusaha untuk menghentikan Kai. Cinder pun akhirnya ikut
memutuskan bahwa dirinya harus lebih kuat. Lebih kuat lagi dari Levena. Cinder
mulai berlatih dengan Wolf guna memperkuat Anugerah
Bulannya. Anugerah Bulan yang awalnya sangat dibenci oleh Cinder.
Walau demikian, Cinder
tahu bahwa rombongan kecil mereka belum bisa melawan Ratu Levena. Cinder masih
membutuhkan sekutu lebih banyak. Rencana awal mereka adalah menyelamatkan
Cress. Seorang peretas andal bawahan Levena yang membantu Cinder membongkar
rencana jahat Sang Ratu. Rencana mereka terlihat mudah, ikuti sinyal dan
koordinat satelit Cress. Jemput Sang Putri yang sudah terkurung selama
bertahun-tahun dan misi penyelamatan pun berhasil.
Namun, rombongan kecil
Cinder salah ketika mengira semuanya akan berjalan semudah itu ketika
berhubungan dengan Ratu Levana.
********
Cress, adalah buku ke-3
seri The Lunar Chronicles. Sama seperti buku sebelumnya, cerita tentang Cress
pun diambil dari dongeng terkenal, Rapunzel. Ciri khas dongeng Rapunzel adalah
tokoh utamanya yang dikurung oleh sang ibu tiri dan memiliki rambut yang sangat
panjang. Dan, Cress pun digambarkan seperti itu. Walau dengan setting yang
lebih modern dan yang lebih mengejutkan Cress adalah seorang Peretas a.k.a hacker.
Menurutku, pemilihan yang
sangat keren ketika memutuskan gadis yang terkurung adalah seorang peretas.
Agak sedikit bias, karena saya begitu mendewakan orang-orang yang ahli sebagai
peretas. Tapi, bagaimana tidak? Otak dibalik kenyamanan seluruh penduduk Bulan
yang bisa seenaknya pulang-pergi ke Bumi adalah Cress. Seluruh percakapan
rahasia Bumi diketahui oleh Sang Ratu karena jasa Cress. Seluruh mata-mata
Bulan luput dari radar dan pesawat pelarian rombongan Cinder pun disembunyikan
oleh keahlian meretas Cress. Hebat, kan?
Makanya saya pun sangat
setuju ketika rombongan Cinder ingin menyelamatkan Cress. Jangan sampai
ditunda, Cress adalah aset yang sangat penting. Apa lagi di dunia Cinder,
Internet menjadi kekuatan utama. Ketika Cress ada di pihak Cinder, setidaknya semakin dekat untuk bisa melawan Sang Ratu. Saya ikut merasakan ketegangan ketika misi
penyelamatan Cress ini. Saya ikut merasa deg-degan seperti Cress. Akhirnya,
selama tujuh tahun terkurung Cress bisa merasakan kebebasan. Kejutan yang tidak
disangka adalah ketika penulis tidak memuluskan misi penyelamatan Cress. Saya
pun sudah curiga mengapa misi penyelamatan berjalan semudah itu.
Kejutan yang diberikan
penulis membuat saya takjub dan mengubah semua rencana-rencana kecil yang sudah
dibuat oleh Cinder. Cinder terpaksa mencari dan meminta bantuan Dokter Erland. Reuni mereka berdua pun semakin
memantapkan Cinder bahwa dirinya bisa menggulingkan Ratu Levena karena dirinya
memiliki teman-teman yang akan selalu mendukungnya.
Buku ke-3 ini yang paling membuat
emosi saya naik turun. Banyak sekali adegan-adegan yang membuat saya terharu.
Dan sebentar kemudian membuat saya tersenyum dan tertawa bahagia. Saya ikut
merasakan kesendirian Cress yang terkurung selama 7 tahun. Masih syukur Cress
tidak menjadi gila. Selama hidupnya Cress selalu berteman dengan benda mati.
Bahkan teman terdekatnya pun adalah program komputer. Makanya tidak ada
salahnya ketika Cress bermimpi, suatu hari ada pangeran yang akan menjemputnya.
Menjemputnya dari rasa kesepian yang dirasakan olehnya. Pangeran yang akan
selalu menjadi sosok pahlawan bagi dirinya. Dan Cress merasa dirinya benar ketika
memilih Thorne sebagai Pangeran dan Pahlawannya. Bagi Cress, Thorne adalah
sosok pahlawan dikirimkan takdir untuk dirinya.
Tokoh lain yang menonjol
di buku ke-3 ini adalah Iko. Android milik Cinder yang kelewat energik dan
manusiawi. Iko selalu punya cara tersendiri ketika diharuskan mencairkan segala
suasana yang kaku. Keberadaan Iko sangat dibutuhkan ketika yang ada dalam
suasana rombongan Cinder adalah ketegangan. Bisa dipastikan ketika tidak ada
Iko, hari-hari yang dilalui rombongan Cinder adalah suasana yang suram.
Selain keberadaan Iko,
saya sangat senang sekali ketika ada kemajuan dalam hubungan Kai dan Cinder.
Ayolah, mereka berdua ini tokoh yang paling saya sukai. Walaupun ada pasangan
baru selain Scarlet dan Wolf, yaitu Cress dan Thorne, pasangan sejati saya di
seri The Lunar Chronicles adalah Kai dan Cinder. Saya suka sekali ketika
membaca bab dimana mereka berdua akhirnya dipertemukan kembali. Walau super
singkat bisa mengobati kerinduan saya. Sayangnya karena pertemuan mereka berdua
juga lah yang membuat saya semakin penasaran dengan kelanjutan seri The Lunar
Chronicles ini. Saya sangat tidak sabar ingin membaca buku terakhirnya yang
berjudul Winter. Semoga dalam waktu dekat saya segera bisa berjumpa dengan
Winter. Karena saya mempunyai feeling Putri
Winter adalah tokoh yang paling saya sukai setelah Cinder.
Akhir kata, yang bisa saya
katakan adalah cepat baca novel seri The Lunar Chronicles. Akan sangat
disayangkan ketika novel yang begitu bagus tapi tidak banyak orang yang tahu.
Selamat membaca.
The Lunar
Chronicles series :
- Glitches (The Lunar Chronicles, #0.5)
- The Little Android (The Lunar Chronicles, #0.6)
- Cinder (The Lunar Chronicles, #1)
- The Queen's Army (The Lunar Chronicles, #1.5)
- Scarlet (The Lunar Chronicles, #2)
- Cress (The Lunar Chronicles, #3)
- Carswell's Guide to Being Lucky (The Lunar Chronicles, #3.1)
- Fairest (The Lunar Chronicles, #3.5)
- Winter (The Lunar Chronicles, #4)
- Star Above (The Lunar Chronicles, #4.5)
Suka! Reviewnya keren! :D untung kamu yang menang ya :)
BalasHapus