Rabu, 31 Agustus 2016

[Review] Love Bites

Judul : Love Bites
Pengarang : Edith PS
Tahun Terbit : Cetakan I, Oktober 2014
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 200 hal
Kategori : Romance, Metropop
Harga : Rp. 44.000,-
ISBN : 978-602-03-0944-6
Rating : 2/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi @iYogya

           
Vania:
Percayalah, kalau diizinkan memilih, aku ingin menghabiskan sepanjang hariku di sofa, menonton dvd komedi keluarga Modern Family sambil menikmati sundae dan bercengkerama dengan Cherish. Sayangnya...

Ivan:
Ini bukan tentang gue mengerti atau tidak soal pekerjaannya, tapi tentang bagaimana seorang suami menjadi sandaran bagi istrinya yang butuh pendengar. Gue ingin bisa diandalkan olehnya.

Apa yang terbayang saat mendengar fenomena Alpha Wife dan Beta Husband? Tentang bagaimana pernikahan diusahakan ketika terjadi pertukaran peran antara suami dan istri. Tentang dominasi istri? Dari segi finansial dan pengambilan keputusan dan peran baru laki-laki sebagai stay-at-home husband.Selamat datang di kehidupan Ivan dan Vania. Pasangan muda dengan satu anak perempuan berusia lima tahun, yang dipenuhi beragam dinamika pernikahan kaum urban di era modern: gaya hidup, stigma sosial, kodrat, idealisme, skala prioritas, inferioritas, pelarian... Sampai akhirnya keduanya yang semula mempermasalahkan perbedaan, yang awalnya diyakini menyatukan mereka, mulai saling menyalahkan.
In fact, love is not that blind. It even bites!

********

            Novel ini mengambil tema Alpha Wife and Beta Husband, istilah akhir-akhir ini sedang populer. Karena saat ini saya belum berkeluarga istilah tersebut masih menjadi istilah yang dibaca sambil lalu saja. Saya pun tidak terlalu peduli dan ambil pusing. Toh, saya belum pernah merasakan apa juga yang bisa saya pahami. xD
            Membaca novel ini membuat saya memahami bagaimana kuatnya seorang Alpha Wife. Seandainya dalam berumah tangga yang kebetulan sang istri menjadi Alpha Wife, sebagai suami pilihan yang harus diambil adalaah legowo.
            Sudah kodrat alam bahwa yang menjadi kepala rumah tangga adalah sang suami. Dalam Islam sendiri saya diajarkan seperti itu. Ketika karakter Vania terlalu kuat membuat sang suami Ivan, tidak memiliki andil dalam rumah tangganya. Vania selalu puas dengan segala keputusan yang diambilnya, secara sepihak. Ivan hanya harus menuruti segala kemauan Vania. Vania pun memilih Ivan sebagai suami karena Ivan selalu mengalah. Ah, keputusan yang salah menurutku. Kalau ingin seseorang yang selalu menuruti dan mengalah pada diri kita tidak akan pernah ada. Egois sekali si Vania ini.
            Bagaimana pun Ivan hanya manusia biasa yang juga memiliki ego. Lama-kelamaan Ivan pun akan berontak juga, kan? Hubungan Ivan dan Vania ini sangat rentan ketika Vania masih dengan egonya. Walaupun mereka berdua sama-sama saling mencintai. Ah, entah kenapa saya sebal sekali dengan sifat Vania ini.
            Hanya di awal sih saya sebal dengan Vania, begitu lembar demi lembar saya menjadi memahami alasan setiap tindakan Vania. Bagaimana cara Vania mempertahan rumah tangganya. Dan, Ivan pun punya cara tersendiri.
            Karena buku ini terlalu tipis saya merasa akhir buku ini terlalu kentang. Padahal masih bisa digalih lebih dalam. Saya cukup menikmati kisah mereka berdua. Selamat membaca.


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)