Rabu, 31 Agustus 2016

[Review] Interview with the Syaitan




Judul : Interview With The Syaitan
Pengarang : Helia Puji
Tahun Terbit : Cetakan I, Agustus 2015
Penerbit : Kalil
Jumlah Halaman : 85 hal
Kategori : Nonfiksi, Islami
Harga : Rp. 30.000,-
ISBN : 978-602-03-1652-9
Rating : 4/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi @iJakarta

           
Jika bicara tentang setan, apa yang Anda bayangkan? Makhluk yang tidak tunduk pada perintah Allah? Yang selalu ingin menyesatkan manusia? Tahukah Anda, ternyata setan juga pernah berbuat baik, lho. Tapi, namanya juga setan. Mereka hanya berbuat baik untuk keuntungan sendiri. Contohnya saat menolong sahabat Rasulullah saw. yang tunanetra. Abdullah bin Ummi Maktum ditolong saat terjatuh dalam perjalanan ke masjid, karena setan takut jika terjatuh lagi, semua dosa beliau akan diampuni! Begitu juga ketika iblis meminta Nabi Musa memohonkan ampunan dan rahmat Allah. Allah bersedia mengampuni dengan syarat iblis sujud di makam Nabi Adam. Apa jawaban iblis? "Ya Musa, waktu Adam hidup saja aku enggan sujud padanya, apalagi sesudah mati!" Masih banyak bocoran-bocoran rahasia setan yang bisa Anda dapatkan dalam buku ini, di antaranya 9 jurus menyesatkan manusia dan jebakan-jebakan maut lainnya. Semoga dengan mengetahui segala hal tentang setan, kita jadi lebih waspada dan terhindar dari tipu daya.

********

            Ketika dihadapkan pada tantangan membaca novel nonfiksi, saya kebingungan. Saya sangat jarang membaca novel nonfiksi. Maka, demi memenuhi tantangan membaca, saya mengaduk-aduk koleksi perpus iJak dan mendapatkan buku nonfiksi yang menarik minat saya ini.
            Sesuai judulnya buku ini berisi tentang wawancara dengan setan. Dari judulnya ini saya teringat buku “Dialog dengan Jin” walau isi bukunya sangat jauh berbeda. Buku Interview With The Syaitan ini terlalu tipis. Tapi jangan salah isinya sangat padat. Poin-poin penting untung mengenal setan sangat jelas dan dijabarkan dengan sangat baik.
            Suka sekali dengan tagline buku ini “Tak Kenal Maka Tak Benci, Semakin Kenal Harus Semakin Menjauh”. Pas sekali kan dengan keharusan kita untung jaga-jaga dari godaan setan.
            Yang paling mengena sekali adalah bagian setan yang selalu tidak henti-hentinya menggoda manusia ketika shalat dan makan. Saya pribadi selalu saja masih susah berkonsentrasi dalam shalat, selalu ada was-was dalam hati ini. Berarti setan masih kuat dalam menggoda saya.
            Dan, ketika makan pun saya masih sering kelupaan dalam menyebut nama Allah. Biasanya sih ketika saya sedang nyemil, makan terus tapi kelupaan baca bismillah. Mungkin itu yang membuat saya gemuk kali, ya? Makannya nggak bener, sambil ngasih setan makan. Mudah-mudahan saya pribadi bisa memperbaiki diri setelah menamatkan buku ini. Isinya bagus banget. Penulis juga menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan tidak ada satu pun yang terkesan menggurui dalam buku ini.
            Good job. Buku ini sangat bagus menambah wawasan kita. Semoga saya semakin lebih baik dengan membaca buku ini. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)