Judul : LDR L’Eternita di Roma (LDR Series)
Pengarang : Cassandra Massardi dan Silvarani
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 256 hal
Kategori : Romance, Young Adult,
Harga : Rp. 55.000,-
ISBN : 978-602-03-1599-7
Rating : 3/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi
@iJakarta
Dengan backpack belel, kalung berbandul
kompas, dan tongsis, Carrie sangat berani dan percaya diri untuk bertualang
seorang diri di kota penuh cinta, Roma. Mulai dari Colosseum, Spanish Steps,
Ponte Sant’Angelo, dan tempat-tempat terkenal lainnya, semua ia kunjungi.
Semua tempat itu penuh cinta. Semua
memancarkan energi cinta bahagia untuk turis yang datang.Namun, siapa sangka,
di sana Carrie malah bertemu dengan seseorang yang justru tengah menagih janji
kota Roma.
Janji apa?
Janji L’eternita di Roma….
Apakah janji itu benar-benar ada?
Atau hanya mitos yang melegenda?
Tentunya di bawah naungan langit Roma, Carrie
akan menemukan jawabannya...
********
Membaca
novelisasi film memang jarang saya lakukan. Karena genre buku ini adalah young adult saya menyempatkan diri untuk
membacanya.
Impian
Carrie adalah berkunjung ke Roma. Carrie berusaha mewujudkan mimpinya dengan
berbagai cara. Bekerja part time, menghemat pengeluaran sehari-sehari demi
menabung. Sampai akhirnya impian Carrie bisa tercapai. Akhirnya Carrie bisa
terbang ke Roma.
Carrie
yang sampai di Roma tentunya merasa senang. Namun, kesenangan Carrie harus
cepat berakhir ketika dia menyadari bahwa dompetnya hilang. Semua uang Carrie
habis dicuri. Padahal Carrie sama sekali belum memesan kamar inap. Untungnya
Carrie bertemu seseorang yang menyelamatkannya. Cowok yang seharusnya
diselamatkan Carrie malah akhirnya menyelamatkan nasib jalan-jalan Carrie di
Roma. Petualangan Carrie tidak lagi membosankan ketika Carrie bertemu Demas. Demas
yang sedang putus asa setelah putus dengan pacarnya pun merasa terhibur dengan
kehadiran Carrie.
Sejujurnya
saya kurang menikmati membaca buku ini. Terlalu banyak kebetulan. Carrie yang
kehilangan dompetnya tiba-tiba bertemu malaikat baik hati dan akhirnya bisa
berlibur dengan mewah ketika Demas yang menemaninya. Maksudku, kenapa harus ada
insiden kemalingan? Rasanya terlalu mainstream
banget. Terasa terlalu mengada-ada. Padahal pertemuan Carrie dengan Demas
sudah terasa natural. Carrie yang tidak sengaja melihat percobaan bunuh diri
Demas karena patah hati, tanpa ada insiden uang Carrie pun sudah pas.
Saya
rasa cerita Carrie ini tidak cocok dijadikan buku. Memang sepertinya lebih
asyik langsung menonton filmnya. Melihat langsung keindahan kota Roma. Walau
penggambaran buku ini begitu detail dan disertai foto-foto, memang lebih asyik
melihat langsung keindahan Romanya. Sayang sampai saat ini saya belum sempat
menonton film Carrie. Semoga dalam waktu dekat bisa.
Bagi
yang sudah menonton film Carrie, rasanya tidak ada salahnya untuk mencoba
menikmati kisah Carrie dalam bentuk buku. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)