Judul : Hijabers
in Love
Pengarang : Oka Aurora
Tahun Terbit : Cetakan I, Juli 2014
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 224 hal
Kategori : Romance, Young Adult, Religius
Harga : Rp. 45.000,-
ISBN : 978-602-03-0702-2
Rating : 4/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi
@iJakarta
Jatuh
hati itu nggak salah. Karena artinya kamu masih punya hati.
Annisa gadis remaja yang baru pertama kali
jatuh cinta. Tapi ia jatuh cinta pada Ketua ROHIS sekolah, Ananda namanya.
Annisa yang tomboi dan senang main basket tiba-tiba memutuskan berhijab dan ikut
ROHIS demi Ananda.
Namun, Ananda seperti tak menyadari perhatian
Annisa padanya. Pemuda itu malah bersikap lebih ramah pada Jelita, sahabat
karib Annisa, gadis berhijab yang pendiam, lembut, dan senang membaca. Dalam
bayangan Annisa, gadis salihah seperti Jelita-lah yang akan disukai oleh
Ananda. Suatu hari, tanpa sengaja Annisa membaca puisi buatan Jelita dan
mendapati bahwa diam-diam Jelita juga mencintai Ananda. Annisa pun dilema.
Apakah ia harus menjaga persahabatannya dengan Jelita, atau mengungkapkan
perasaannya kepada Ananda?
Cinta remaja. Cinta gadis berhijab. Cinta
yang tak bisa berharap apa-apa.
“Kamu harus bisa menyatakan cintamu tanpa
berharap apa-apa. Karena itulah yang dilakukan oleh Tuhan SETIAP saat.”
********
Ah,
sama sekali tidak saya sangka akan sangat menyukai novel ini.
Saat
ini sedang lumayan booming
mengadaptasi film ke dalam bentuk tulisan. Walau biasanya sebaliknya. Tapi,
penulis local sedang sangat menyukai adaptasi film ke novel. Salah satunya
adalah buku ini. Genre novel ini sangat jelas terlihat dari kover bukunya,
remaja. Kisah cinta masa putih abu-abu. Dan, sesuai judulnya juga novel ini
adalah novel islami.
Seperti
yang sudah saya katakan karena novel islami, tentunya tidak ada percintaan ala
remaja saat ini yaitu, pacaran. Walau novel ini memang masih bercerita tentang
sekelumit remaja yang galau karena masalah cinta. Membaca novel ini juga
mengingatkan saya akan masa-masa SMA. Mengingatkan tentang teman saya yang anak
rohis. Saya bukan anggota rohis, tapi sedikit banyak tahu tentang rohis.
Tokoh
utama novel ini adalah Annisa. Murid baru yang jatuh cinta pada anak rohis.
Demi dekat dengan sang pujaan hati, Annisa pun akhirnya masuk organisasi Rohis
dan pakai jilbab. Annisa sangat menyukai Ananda. Sayangnya Ananda lebih dekat
dengan sahabatnya yang lebih kalem. Kecemburuan membuat hubungan Annisa dengan
sahabatnya retak.
Klise
banget sebenarnya. Kisah cinta segitiga. Bedanya yak arena ini novel islami
itu. Perubahan Annisa kea rah yang lebih sangat terasa. Dari Annisa yang tomboy
berubah ke Annisa yang kalem. Jujur, karena saya belum menonton filmnya saya
belum bisa membandingkan. Karena di kover bukunya ada cewek yang duduk dengan
tidak sopan. Yang pastinya itu Annisa. Tapi, di novel kelakuan Annisa tidak
separah itu deh. Kover buku ini terlalu berlebihan.
Dan,
ada satu hal dalam novel ini yang membuat saya sebal. Adalah masalah memakai
jilbab. Di sini diceritakan kegalauan Annisa yang ingin buka kerudung karena
alasan dirinya memakai kerudung tidak dari hati. Melainkan ingin menarik
perhatian Ananda. Yang membuat saya sebel adalah tidak adanya ketegasan dari
orang-orang di sekitar Annisa. Apa susahnya sih bilang memakai kerudung itu
wajib hukumnya? Sudah jelas kok larangan membuka aurat bagi perempuan. Sama jelasnya
larangan memakan daging babi/meminum khamar.
Lalu, dimana letak bukan pemaksaannya? Kalau bukan tuntunan agama buat apa
dilakukan? Kalau nggak dipaksa emang bakalan mau pakai kerudung? Bagi saya
pribadi mau dengan alasan terpaksa, dipaksa atau apa pun selama hal itu menuju
tuntunan agama nggak masalah, deh. Saya sebel kalau ada yang bilang jangan
dengan paksaan ketika menyuruh seseorang pakai kerudung. Lah, situ kalau pakai
baju dines kerja nggak dipaksa si bos? Emang berani ngelanggar dengan resiko bakal
dipecat? Nggak, kan? Makanya suka sebel kalau ada yang ribet ngomongin masalah
jilbab ini. Nggak kepengin nutup aurat ya simple aja jangan beragama Islam.
Terlepas
dari luapan emosi saya tadi, novel ini sangat saya rekomendasikan. Khususnya
bagi para ababil yang sering banget galau tentang masalah percintaan. Untuk
saya juga sih sebenarnya. lol
Selamat
membaca dan dibuat kesengsem sama kegalauan Ananda.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)