Judul : Strawberry
Ice Cream and You
Pengarang : Anisa Maryanti
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 184 hal
Kategori : Romance, Teenlit
Harga : Rp. 48.000,-
ISBN : 978-602-03-1550-8
Rating : 3/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi
@iJakarta
Nara
Aku membenci Ayah. Lelaki itu menikahi Ibu tanpa cinta.
Setiap Nara mengetahui orangtuanya bertengkar, Nara selalu
dibelikan es krim oleh ibunya. Sejak itu, es krim menjadi obat bagi segala
kejadian buruk yang menimpa Nara. Bahkan ketika ibu dan kakaknya, Alvin,
meninggal.
Yoza
Mengapa wajah itu selalu terlihat sedih? Mengapa dia begitu
membenciku?Yoza tidak mengerti, Nara begitu sulit untuk didekati. Sejak
pertemuan pertama, Nara selalu bersikap dingin. Sikap itu semakin menjadi
ketika Nara bertemu mama Yoza.
********
Sejujurnya
saya tidak pernah menyangka bahwa ice
cream dalam judul novel ini ditujukan untuk pemeran cowok dalam novel ini.
Ah, bukannya main gender hanya saja ice cream biasanya berhubungan dengan
cewek. Kebanyakan cowok tidak suka dengan ice
cream, kan? Walau selalu ada pengecualian.
Nara
sangat membenci ayahnya. Sejak kecil Nara tahu bahwa dirinya tidak dicintai
oleh ayahnya. Dua orang yang sangat dicintai Nara di dunia ini hanyalah kakak
dan ibunya. Hingga kematian merenggut keduanya membuat Nara menjadi pribadi
yang tertutup. Nara menutup diri dari ayahnya dan dunia. Hingga kedatangan
cewek bernama Yoza dalam hidupnya. Bagi Nara, Yoza adalah cewek berisik yang
selalu mengikuti kemana pun dirinya pergi. Hingga kesukaan Yoza pada ice cream mengingatkan Nara pada ibunya.
Perlahan Nara tidak menganggap Yoza sebagai cewek yang mengganggunya. Hingga
suatu hal pada diri Yoza membuat Nara sangat membencinya. Nara pun mulai membenci
Yoza dan semakin menjadi pribadi yang tertutup.
Bisa
dibilang novel ini sangat menyedihkan. Anak sekecil Nara sadar bahwa dirinya
tidak dicintai oleh ayahnya itu sangat menyakitkan. Padahal Nara kecil selalu
membanggakan ayahnya yang seorang dokter. Dan ketika dikecewakan wajar Nara
menjadi membenci ayahnya. Nara tidak bisa lagi bersikap sopan pada ayahnya. Ah,
entahlah kalau saya menjadi Nara akan seperti apa. Untungnya penderitaan Nara
tidak ditambahkan dengan kemunculan ibu tiri yang jahat. Kalau iya, bakalan dramaqueen banget.
Sosok
Yoza yang periang sangat mengimbangi Nara yang tertutup. Yoza tidak pernah
menyerah untuk menarik perhatian Nara, dan Nara memang perlu sosok seperti
Yoza. Yang membantu dirinya untuk keluar dari kesedihannya. Apa lagi Yoza
selalu memergoki Nara yang sedang menangis. Alasan Nara sering menangis memang
cukup kuat, tapi rasanya kurang sreg saja ketika tahu cowok gampang menangis.
Karena
ketipisan buku ini sebenarnya saya kurang puas dengan cerita Yoza dan Nara. Saya
merasa masih kurang puas dengan akhirnya. Overall,
bagi yang penasaran apa hubungan ice
cream dengan Nara silakan dibaca. Selamat membaca.