Judul : Les Masques
Pengarang : Indah Hanaco
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2014
Penerbit : PT Grasindo
Jumlah Halaman : 240 hal
Kategori : Romance, Thriller, Young Adult
Harga : Rp. 40.000,-
ISBN : 978-602-251-465-7
Rating : 4/5
Fleur Radella, lahir karena kebuasan
hasrat yang tak bisa ditolak. Elektra Valerius, jiwa berani yang terpaksa
bersemayam di tubuh yang salah. Tatum Honora, gadis pemurung yang tercipta
karena ketidakmampuan manusia menundukkan diri sendiri. Semua yang dimulai di
masa lalu, tak seharusnya menjadi hantu yang menempel tanpa pengampunan. Lalu
Adam Dewatra hadir. Menggenapi jejak horror masa lampau.
************
Bulan
ini genre novel Suspense/Thriller jadi pilihan bacaan saya karena ada tantangan
baca yang harus diikuti. Dan, ketika ada yang bilang novel Les Masques adalah
tulisan Indah Hanaco yang suram, tanpa ragu saya pun mulai membaca novel ini.
Begitu
memasuki prolog buku ini saya disuguhkan bahwa novel ini menceritakan tokoh
utamanya yang memiliki kepribadian ganda. Wow. Tema yang masih jarang digunakan
oleh penulis. Tentunya dalam hitungan menit membaca prolog buku ini menarik
minat saya. Sangat.
Dikisahkan
dengan memakai alur maju mundur bagaimana kelamnya masa lalu Fleur Radella. Bagaimana Fleur masa
kini menjadi gadis remaja pemalu dan bahkan menjadi orang yang sangat tertutup.
Sayangnya Fleur sendiri tidak tahu mengapa dirinya menjadi seseorang yang
begitu suram. Fleur selalu merasa inilah jalan hidupnya.
Suram. Itulah yang saya rasakan
untuk semua kehidupan yang sudah dijalani Fleur. Saya pribadi tidak tahu
bagaimana cara kerja atau alasan seseorang mempunyai kepribadian ganda. Saya
mengenal tentang seseorang yang mempunyai kepribadian ganda dari film Sybil.
Dimana Sybil mempunyai 16 kepribadian yang berbeda dalam tubuhnya. Saat itu
saya belum sempat menamatkan untuk menonton film Sybil. Waktu tayang dini hari
saat itu tidak memungkinkan. Dan, membaca novel ini sangat mengingatkan akan
rasa penasaran saya.
Kebanyakan seseorang yang memiliki
kepribadian ganda tidak menyadari bahwa ada kepribadian lain dalam dirinya.
Begitu pun yang terjadi pada Fleur. Fleur merasa hidupnya normal-normal saja
walaupun ketakutan tidak biasa yang dialami Fleur ketika berhadapan dengan
Neneknya. Fleur selalu merasa ketakutan ketika di dekat Neneknya. Fleur sendiri
tidak tahu dengan jelas mengapa dirinya begitu takut. Fleur selalu hanya bisa
pasrah dengan keadaan hidupnya. Hingga kematian Neneknya mengubah segala
hidupnya. Fleur menjadi gadis berani dan berbeda.
Ketika membaca novel karangan Indah
Hanaco, saya selalu tidak melewatkan halaman terima kasih yang ditulis Mbak
Indah. Entahlah, ada sesuatu yang membuat saya merasa nyaman ketika membaca
halaman terima kasih yang ditulis Mbak Indah. Di halaman terima kasih tersebut
Mbak Indah bilang bahwa dirinya tidak bermaksud membuat Lagu Heaven yang dinyanyikan Bryan Adam
menjadi sesuatu yang horror. Damn.
Begitu cerita sampai pada bagian lagu Heaven
yang diceritakan Mbak Indah, lagu Heaven
tidak akan bisa terdengar sama lagi karena yang ada di bayangan saya adalah
penderitaan Fleur.
Semua pembaca yang sudah menamatkan
novel ini pasti akan berpikiran sama dan mengamini bahwa ending novel ini kurang memuaskan. Saya pun merasakannya. Akhir
yang dipilih Mbak Indah memang penuh twist
dan epik, sayangnya super kentang. Mau bagaimana lagi, halaman novel ini
hanya 250 halaman kurang. Mau dibuat bagaimana pun pasti akan terasa kentang.
Dan, kehidupan Fleur masih jauh dari tamat. Masih banyak yang dapat
dikembangkan dari novel ini. Saya pribadi sudah deg-degan dengan dugaan bahwa Fleur
akan berakhir di rumah sakit jiwa. Untungnya dugaan saya tidak terduga sih.
Karena akan menjadikan novel ini terlalu biasa.
Jujur, saya sangat menyukai novel
ini dari semua tulisan Indah Hanaco yang sudah saya baca. Walau temanya berat
anehnya saya yang baca asik saja dan sangat menikmati. Dan, setelah saya teliti
hampir semua tulisan Mbak Indah yang bergenre remaja selalu berakhir saya sukai
ketika menamatkannya. Saya jadi teringat tulisan Primadonna Angela. Saya pun
lebih menyukai tulisan Mbak Donna ketika mengambil genre remaja. Yah, walau
masih terlalu dini saya berpendapat seperti ini. Perjalanan saya untuk membaca
semua tulisan Mbak Indah masih panjang.
Buku ini sangat saya rekomendasikan.
Segera baca kalau ingin bacaan yang benar-benar berbeda. Dijamin nggak bakalan
nyesel. Selamat baca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)