Minggu, 28 Juni 2015

[Review] The River Knows







Judul : Skandal Sang Bangsawan
Judul Asli : The River Knows
Pengarang : Amanda Quick
Penerjemah : Kartika Sofyan
Penerbit : Dastan  Books
Tebal : 412 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Juli 2012
Kategori : Fiksi, Dewasa, Historical Romance
Status Buku : Punya
ISBN : 978-602-247-007-6
Ratingku : 4/5


            Louisa Bryce dan Anthony Stalbirdge dihadapkan dalam situasi yang mengharuskan mereka berdua lakukan ketika tertangkap basah sedang menggeledah kediaman Lord Elwin Hastings. Sebenarnya hanya Louisa seorang yang terlihat oleh penjaga yang disewa Lord Hastings. Anthony yang kebetulan mengikuti gerak-gerik Louisa tertantang untuk membantu sang janda tersebut.
            Walau tentunya tindakan mereka berdua memicu skandal. Gosip cepat tersebar di kalangan atas. Louisa yang awalnya sebagai janda yang tidak terkenal menjadi populer ketika disandingkan dengan Anthony yang tampan dan kaya.
            Hanya saja hubungan mereka tidak seperti yang di kalangan atas. Louisa hanya menganggap Anthony sebagai rekan bisnisnya, begitupun sebaliknya. Baik Louisa maupun Anthony mempunya kepentingan tersendiri dengan Lord Hastings. Berhasilkah usaha mereka berdua untuk menyelasaikan urusan mereka berdua yang berhubungan dengan Lord Hastings?

Review
            Yah, tanpa diduga ternyata tulisan Amanda Quick (AQ) membuat saya jatuh cinta. Dan sukses mengompori saya untuk membeli 5 buku lain dari sang penulis. Dengan harga murah yang entah membuat saya bahagia atau tidak. Mengingat buku di rumah sudah terlalu banyak dan saya pusing melihat semua tumpukan yang berserakan. (u w u)
            Anthony, nama pemeran utama yang selalu saya sukai. Gegara pernah membaca buku Sabrina Jeffries yang memakai nama tersebut membuat saya menyukainya. Sangat. Dan untungnya dari semua novel yang sudah kubaca dan memakai nama Anthony ceritanya bagus-bagus semua. Dan semakin menambah deretan alasan saya menyukai nama Anthony.
            Cerita yang diusung AQ adalah Romantic-Suspense, awalnya saya agak skeptik. Syukurlah dugaan saya salah. Saya sangat menyukai petualangan Anthony dan Louisa. Anthony yang keukeuh untuk mengungkap misteri kematian tunangannya dan Louisa demi karirnya sebagai reporter. Yang saya suka adalah walau penjahat yang dicari Anthony dan Louisa mudah ditebak saya sangat menyukai keputusan-keputusan penulis. Tiap bab pelan-pelan dibeberkan semua fakta yang berhubungan dengan sang penjahat dan pembaca disuguhkan pada kesimpulan bahwa ‘Oh, penjahatnya itu toh!’ tanpa tiba-tiba penulis dengan semena-mena menyimpulkan sendiri sang penjahat untuk akhir cerita. Saya yang merupakan penggemar komik Detektif Conan agak kesel juga sih ketika tidak diceritakan bukti-bukti yang jelas tba-tiba Conan sudah tahu saja siapa yang menjadi penjahatnya. Apa karena saya yang tidak sejeli Conan, ya? /(> w <)\
            Walau begitu saya suka sekali dengan kejutan yang diberikan penulis tentang sang penjahat. Saya sama sekali tidak menyangka ternyata sang penjahat ada hubungan dengan Louisa. Berasa saya kecolongan sekali. lol
            Saya selalu menyukai peran utama wanita yang perawan. Tidak ada alasan khusus sebenarnya. Mau perawan atau janda, yang penting cerita menarik saya tidak pernah complain. Hanya saja cerita dengan tokoh perawan lebih menarik untuk bagian bed scene mereka. Karena pertama kali biasanya ada saja komentar dari sang perawan yang bikin saya ngakak atau senyum-senyum sendiri. Sama halnya dengan Louisa, walau dia mengaku sebagai janda, ternyata itu hanyalah peran yang dipakai Louisa. Aslinya Louisa ini masih perawan ting-ting. Demi menghindari masa lalunya yang kelam Louisa berpura-pura sebagai janda. Dan pertama kali Anthony dan Louisa melakukannya yang pertama kali ada dipikiran saya adalah wow tumben banget sih setelah melakukan itu mereka malah berdebat dan Louisa berasa biasa aja tanggepannya bahwa dia sudah tidak perawan lagi. Dan seperti tidak terjadi apa-apa mereka melanjutkan obrolan mereka yang sebelumnya tertunda. Wtf. Aneh, kan? Hal ini juga sih yang membuat saya tertarik untuk membeli novel AQ lainnya. Adegan bed scene mereka sebenarnya biasa saja tidak terlalu digambarkan secara eksplisit tapi entalah saya menyukai penyampaian yang diberikan sang penulis.
Sayangnya, alur yang dipilih penulis kelewat cepat dan terkesan buru-buru. Saya merasa cerita Anthony dan Louisa kurang banyak. Sekali. Begini nih kalau baca buku yang disuka suka kecewa ketika sedang seru-serunya malah tamat. Buku-buku yang ditulis AQ sepertinya tipis-tipis, semoga saja ke-5 buku yang sudah saya beli tidak mengecewakan saya. (> v <)

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)