Minggu, 28 Juni 2015

[Review] Never Seduce a Scott






Judul : Mencuri Hati Sang Laird
Judul Asli : Never Seduce a Scott
Pengarang : Maya Bank
Penerjemah : Eka Budiarti
Tahun Terbit : Cetakan I, 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 496 hal
Kategori : Dewasa, Historical Romance,
Harga : Rp. 75. 000,-
ISBN : 978-60203-1467-9
Rating : 2/5


“Aku tidak tahu apakah dia bisa menjadi istri yang layak bagimu, jangan paksakan masalah itu. Aku tidak ingin dia terluka atau diperlakukan dengan buruk. Dia kesayangan kami semua. Kau menerima hadiah, Laird. Entah kau percaya atau tidak, kau menerima sesuatu yang jauh lebih berharga dibandingkan emas.”



Pengalaman saya membaca hisrom tentang bangsawan Scotlandia memang bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan yang kubaca tentu saja para bangsawan Inggris. Oleh karena itu saya lumayan penasaran dan mempunyai ekspektasi besar pada buku ini. Dengan cover manis seorang wanita mungil berambut pirang madu—yang saya yakin adalah gambaran Eveline, dan komentar positif dari teman fb, saya menetapkan hati untuk membeli novel ini.
Saya langsung jatuh cinta dengan tulisan Maya Banks begitu membaca awal cerita buku ini. MB begitu ahli dalam menggambarkan kekalutan kedua klan terkuat di Highland, klan Amstrong dan klan Montgomery, dalam penyatuan secara paksa lewat ikatan perkawinan. Masing-masing klan yang sudah berperang selama puluhan tahun dihadapkan pilihan perdamaian yang dipilih oleh sang Raja. Keputusan Raja yang begitu sulit dikabulkan oleh kedua klan tersebut terpaksa dilaksanakan demi tidak melanggar titah Raja. Bagi mereka melanggar titah Raja berarti kehancuran masing-masing klan.
Klan Amstrong diharuskan menyerahkan putri Laird mereka untuk dinikahkan dengan Laird klan Montgomery. Laird klan Montgomery sendiri harus menerima kenyataan bahwa wanita yang akan menjadi istrinya adalah wanita dungu dan tidak berakal sehat. Mereka berdua memendam protes dan tetap melaksanakannya. Akad pernikahan yang seharusnya menjadi hal yang paling membahagiakan berubah menjadi suram karena kebencian masing-masing klan.
Awal yang bagus, menurutku. Graeme dan Eveline yang pasrah pada keputusan Raja berusaha menjalani prosesi pernikahan dengan baik. Graeme berjanji kepada klan Amstrongs akan menjaga Eveline dan Eveline yang tertarik pada Graeme berjanji pada dirinya sendiri akan menjadi istri yang baik. Eveline bukanlah gadis dungu, apalagi gila seperti anggapan klannya. Eveline hanya tuli, dia menutupi kecacatannya demi suatu hal yang membuatnya ketakutan. Eveline juga berjanji akan lebih terbuka pada suaminya demi membuka lembaran baru. Hal ini dibuktikan Eveline dengan memaksa Graeme bahwa suami istri diharuskan untuk tidur di satu kamar yang sama. Gagasan yang membuat saya takjub sebenarnya. Mengingat Eveline baru saja selesai mengikrarkan janji pernikahan langsung dibawa menuju tanah klan Montgomery. Saya takjub dengan keberanian Eveline. Eveline sadar bahwa dirinya sebagai musuh akan menerima perlakuan yang tidak menyenangkan di tanah Montgomery. Namun, tekad Eveline begitu kuat. Dia berusaha melalui semua penderitaan demi diterima oleh klan Montgomery.
Sebenarnya saya sempat melupakan bahwa tema buku ini adalah tema yang paling saya benci. Kehidupan setelah pernikahan atau lebih dikenal sebagai romance domestic, #semoga bener xD. Entah karena memang MB sangat bagus dalam bercerita membuat saya lupa dan sangat menikmati buku ini. Dan sayangnya hal itu tidak berselang lama. Ada sesuatu dalam buku ini yang membuat saya merasa kesal. Kesal ketika membaca dialog para tokohnya. Padahal bagian dialog antar tokoh yang paling saya suka, ketimbang narasi yang panjang lebar sampai banyak paragraf. Saya masih melanjutkan membaca dan sering mengerutkan dahi dan tetap bertanya-tanya. Apakah kata-kata mereka yang terlalu cheesy atau dipanjang-panjangkan? Tapi pikirku itulah ciri dari novel hisrom. Barulah saya sadar bahwa hal yang membuat saya jengkel adalah terjemahan GPU yang mulai kacau. Entahlah saya merasa baik-baik saja diawal begitu pertengahan saya merasakan kebosanan dan ingin sekali melempar buku ini. #tapi sayang dong buku baru! xD
Banyak sekali dialog-dialog yang diterjemahkan secara kaku oleh sang penerjemah dan saya menjadi gatal ingin mengedit semua kalimat-kalimat panjang yang sudah bisa dipastikan mengurangi kenikmatan saya dalam membaca. Saya ingin sekali memberikan komentar positif dalam buku ini. Sayangnya saya tidak menyukai terjemahan GPU. Oleh karena itu saya tidak mendapat kesan mendalam pada buku ini. Saya kembali teringat dengan novel karangan Lisa Keyplas yang pernah saya baca. Saya merasa gagal paham dengan kehebohan semua pencinta hisrom yang menganggap seri Wallflower begitu fenomenal dan menjadikan buku-bukunya langka di kalangan olshop. Dan lagi-lagi saya kecewa dengan tulisan LK gegara terjemahannya jelek—menurutku.
Padahal saya di awal-awal rasanya saya bakal menyukai buku ini tapi makin belakang saya sulit sekali menikmatinya. Bagian yang seharusnya mengharu-biru saya yang membacanya malah merasa datar saja. Lumayan sangat dikecewakan. Satu-satunya yang saya sukai dari buku ini adalah kavernya. Juara sekali. Rasanya adem sekali lihat kaver buku ini. Yang ada dipikiran saya adalah boneka-boneka berbie yang langsing! 8(> v <)8
Overall, bagi yang menyukai para Highlander dan penggemar MB buku ini wajib dikolesi tentunya. Bagi saya sendiri cukup mengoleksi satu buku saja karena buku ini belum membuat saya jatuh cinta dengan tulisan MB.

2 komentar:

  1. Dari dulu aku penasaran sama bukunya Maya Banks. Btw aku g ada masalah sama terjemahannya seri Wallflowers, hahahahaha, mungkin g cocok aja :D

    BalasHapus
  2. Samaaa
    Aku juga penasaran makanya beli :3

    BalasHapus

Jangan segan buat ngasih komen ya :)