Kamis, 20 September 2012

'Our Story'

165742_1449744175444_1588418825_30931741_1917755_n
Judul : Our Story
Pengarang : Orizuka
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Authorized Books
Jumlah Halaman : 235 hal
Kategori : Fiction, Teenlit
Harga : Rp.  29.000,-

Yasmine, setelah kepulangannya dikarenakan kesehatan ibunya yang memburuk harus menerima kenyataan bahwa supir ayahnya salah mendaftarkan dirinya di sekolah SMA Budi Bangsa. Padahal SMA yang disiapkan oleh ayahnya adalah SMA Bukti Bangsa. Yasmine yang tidak mau mempersulit  sang supir karena kesalahan ini, memilih untuk tetap bersekolah di SMA Budi Bangsa.
Di hari pertamanya Yasmine yang masih syok dengan keadaan fisik sekolah harus bertemu dengan Nino—Bos preman—yang membuatnya ketakutan dan juga berdebar-debar dengan lesung pipinya.
Namun ada secercah harapan yang dibawa Yasmine dengan segala kepolosannya. Tanpa disadarinya dia telah membawa perubahan besar untuk SMA Budi Bangsa. Harapan untuk murid-murid sekolah sampah.

Sejujurnya awalnya ku tidak tertarik sama sekali untuk membaca novel ini. Walaupun aku penggemar novel teenlit tapi aku lagi pada masanya jenuh dan ingin membaca novel yang penuh ketegangan ketika membacanya. Tapi hal itu langsung sirna begitu aku memulai membaca bab awal novel ini. Sang penulis begitu cerdas dengan mengambil prolog yang bikin pembaca penasaran sekali. Adegan dibuka dengan situasi dimana sang tokoh utama berada pada kekacauan tawuran antar anak SMA. Ya, aku penasaran sekali dengan prolog yang diambil penulis. Pikirku langsung mengarah dengan pertanyaan 5W+1H. Setelah ketegangan di bagian prolog memulai bab 1 dengan tenang tapi ga bikin bosan dan tetep buatku semangat baca ingin cepat-cepat sampai pada bagian tawuran seperti yang ada di prolog novel ini.
Mungkin tema yang diambil klise sekali yaitu kenakalan remaja. Narkoba, seks bebas, pencarian jati diri dan keluarga broken home. Memang tidak dipungkiri bahwa sang penulis yang memang sudah banyak mengeluarkan novel-novel best seller mempunyai kelebihan dalam penceritaan yang mengalir dan enak dibaca. Novel ini memang bukan karya Orizuka yang pertama kali aku baca, tapi sejauh ini menjadi novel favoritku dari karya Orizuka yang lainnya.
Novel-novel lain yang selama ini aku baca—teenlit khususnya—walau mengambil tema kenakalan remaja jarang sekali mengambil setting dengan sekolah sampah. Padahal biasanya walau dengan segala kelakuan buruk anak SMA selalu aja diambil sekolah yang bagus-bangus dan dengan latar belakang orang tua yang kaya glamor lah kehidupan anak SMA di novel-novel teenlit. Setting yang diambil adalah sekolah sampah yaitu SMA Budi Bangsa! Ya sekolah sampah yang ditempati Yasmine ketika kembali ke Indonesia yang seharusnya SMA Bukti Bangsa dikarenakan kesalahan yang supir. Ada alasan tersendiri kenapa sekolah ini disebut sekolah sampah. Sekolah ini ditempati oleh anak-anak dengan masalah tersendiri yang mengakibatkan mereka menjadi sampah masyarakat.
Walau Yasmine sebagai tokoh utama tetapi hampir semua tokoh di dalam novel ini yaitu seluruh murid SMA Budi Bangsa turut andil dalam porsi yang sangat pas sekali. Di SMA Budi Bangsa yang terkenal dengan deretan label murid-nuridnya yaitu preman, pengacau, pembangkang, pembuli, pelacur memiliki Bos Besar yang menjadi pemimpin sekaligus pelindung SMA Budi Bangsa. Adalah Nino, sang Bos Besar. Sudah bisa tertebak memang Nino bakal menyukai Yasmine dan bertekuk lutut atas nama cinta. Tapi sekali lagi tema yang memang sudah pasaran seperti ini tidak membuatku bosan. Dari preman menjadi baik karena cinta. Justru proses yang begitu mengalir apa adanya yang dibuat penulis membuatku suka sekali pada buku ini. Ada peran preman ada juga peran sang hero. Adalah Ferris yang menjabat sebagai sang Ketua Osis dengan anggota dia sendiri. Unik kan? :D. Yang ternyata Ferris ada hubungan masa lalu dengan Nino. Ada lagi tokoh Mei yang menjadi tokoh favoritku, dia orangnya jujur sekali dan terlanjur ceplas ceplos. Dia tanpa malu dan sungkan mengaku sebagai pelacur. Yah walau memang ada alasan tersendiri. Pada akhirnya ketika semua anak SMA Budi Bangsa menemukan sedikit harapan akan masa depannya mereka terlanjur jatuh lagi. Nah ini lah realita yang memang selalu terjadi di dunia nyata, terkadang perubahan itu susah sekali mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Tema yang diangkat menurutku lumayan berat, banyak perenungan-perenungan yang membuatku akhirnya bersyukur sekali dengan kehidupanku sekarang. Dengan alur yang lumayan cepat dan mengambil sudut pandang orang ke-3 membuatku ga berhenti dalam membacanya. Walau ada beberapa hal yang kurang digalih menurutku tentang orang tua Yasmine yang sama sekali tidak tahu anaknya ‘nyasar’ ketika sekolah dan ending yang begitulah agak sedikit ga aku suka. Tapi jujur novel ini worth it banget buat dibaca semua kalangan ga hanya para remaja. Poin plus lagi adalah covernya! Suka sekali! Background hitam dan tongkat baseball merah yang menjadi kunci dari novel ini :D
Untuk anak-anak SMA Budi Bangsa yang percaya akan adanya harapan aku kasih nilai 5 :)

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)