Jumat, 28 September 2012

'I Am Number Four'

Cover_john


Judul : I Am Number Four [Buku pertama Seri The Lorien Legacies]
Pengarang : Pittacus Lore
Penerbit : Mizan Fantasi
Halaman : 493 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Januari 2011
Kategori : Remaja, Fantasi, Romance
Harga : Rp. 59.000,-
Bisa dibeli di bukupediacom

Mulanya kami bersembilan. Kami pergi saat masi muda, nyaris terlalu muda untuk mengingat. Kami harus meninggalkan planet kami—Lorien. Serangan dari  para kaum Mogadorioan telah menghancurkan planet kami beserta para penghuni Lorien. Kami diselamtkan untuk kembali membangkitkan Planet Lorien yang nyaris mati. Tetapi kaum Mogadorian tidak pernah lelah untuk memburu kami. Sudah dua dari kami yang terbunuh, dan sejam yang lalu goresan—yang menjadi tanda bahwa salah satu dari kami terbunuh—muncul saat aku sedang duduk di perahu penonton di pesta temanku.
Untuk menghindari kejaran kaum Mogadorian aku selalu berpindah-pindah. Identitas baru lagi. Sekolah baru lagi. Aku tak ingat sudah berapa banyak selama bertahun-tahun ini. Selalu kota kecil, sekolah kecil, rutinitas sama. Namaku saat ini adalah John Smith. Aku memilih kota Paradise, Ohio sebagai tempat persembunyianku saat ini. Tapi aku tak pernah tahu bahwa sangat menyenangkan ketika aku dekat dengan seseorang dan membeberkan semua rahasiaku kepada seorang sahabat. Selama bertahun-tahun dalam pelarian pertama kalinya aku muak untuk terus melarikan diri. Aku ingin tinggal. Hidup biasa di kota kecil Paradise bersama Sarah—pacarku. Dan aku tidak pernah tahu bahwa hal ini menyebabkan aku kehilangan seseorang yang selama ini menjagaku.


Sungguh aku suka sekali dengan cerita Seri The Lorien Legacies ini. Tertarik sekali ketika buku ini baru saja diterbitkan oleh Penerbit Mizan dan heboh di twitternya. Tapi sayangnya karena waktu itu ga menang kuis dan belum ada kesempatan untuk membeli dan juga terlupakan dengan buku-buku yang lain. Sampai akhirnya seorang teman dengan menggebu-gebu bercerita bahawa dia telah menonton film di bioskop yang dia bilang seru dan menyuruhku untuk menonton juga. Dan jadilah saya berburu dvd-nya di rental langgananku. Dan aku begitu  terpesona dengan filmnya. Yah, walau banyak yang bilang kecewa dengan movie-nya tetapi justru aku sangat menikmatinya. Akhirnya sekarang aku bisa membaca seri novelnya setelah meminjam dari seorang teman juga.
Banyak sekali perbedaan dari buku ini dnegan movie-nya yang memang harus kuakui juga bahwa membaca bukunya jauh sekali lebih seru. Emosi tiap tokoh lebi kelihatan dan tentunya penyerangan para kaum Mogadorian terasa lebih seru dan dramatis dan meninggalnya Henri—cepan John mau tidak mau membuatku berkaca-kaca. Yah, dalam pelarian setelah pembantaian planet Lorien oleh kaum Mogadorian masing sembilan anak mempunyai penjaga yang disebut cepan. Adalah Henri yang menjadi cepan John. John yang selama bertahun-tahun hidup dan dibesarkan oleh Henri merasa sangat terluka ketika Henri meninggal dan dihantui rasa kesepian yang mengharuskan dia seorang diri melawan kaum Mogadorian. Tetapi ada Nomor Enam yang membantunya. Untuk ukuran buku seri pertama menurutku ceritanya lumyan bagus walau agak lambat alurnya. Tentu saja karena buku pertama banyak sekali penjelasan yang harus dijelaskan penulis agar pembaca lebih dapat memahami inti cerita. John yang berumur lima belas tahun sudah saatnya mendapat pusaka, itulah yang dikatakan Henri. Setiap anak Lorien memiliki banyak bakat yang mereka sebut pusaka. Kemunculan pusaka John yang tiba-tiba inilah membuat cerita semakin menarik. Ketika John sedang berada di sekolah dengan banyaknya saksi mata tiba-tiba muncul sinar dari tangannya dan membuatnya kebingungan. Latihan-latihan pun di lakukan oleh John untuk melatih pusakanya. Konflik anak baru pun jadi menarik walau sudahklise sekali bahwa anak baru musti si-bully. Tapi aku cukup menikmatinya.
Alur yang dipakai adalah maju tetai dnegan penglihatan john mengenai kejadian-kejadian yang menimpa planet Lorien dulu. Dan sudut yang dipakai adalah sudt pertama yaitu dari John sendiri. Sudut pandang ini sangat pas untuk menceritakan bagaimana galaunya John yang selalu melarikan diri dan ingin sekali hidup biasa saja tanpa ada sangkut paut dengan kaum Mogadorian maupun planet Lorien ketika bertemu Sarah. Yah namanya juga ABG labil banyak sekali tindakan egois yang dilakukan John hehe
Bagian yang paling kusuka tentu saja ketika kaum Mogadorian menyerang John seru sekali dan aku seakan hanyut dalam cerita. Memang ini kehebatan penulisnya :). Tokoh favoritku adalah Sam yang lucu yang selalu saja tertarik dengan hal-hal yang berbau alien. Kekurangan buku ini hampir ga ada karena aku suka dengan isinya, hanya saja entahlah kupikir covernya dengan gambar tokoh John di movie-nya terkesan norak dan seperti biasa terjemahan mizan yang menggunkan bahasa semi baku yang kadang aneh menurutku ketika membacanya.
Untuk John yang ababil aku kasih nilai 4 :)

Quotes yang aku sukai :)

Henri, hal 143
‘Jangan pernah putus asa. Saat kau kehilangan harapan, segalanya pun musnah. Saat kau pikir semua telah berakhir, ketika segala seusatu tampak buruk dan sia-sia, harapan itu selalu ada.’

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)