Sabtu, 05 Mei 2012

'Mafia Espresso'

13502232

Judul : Mafia Espresso
Pengarang : Francisca Todi
Tahun Terbit : Cetakan I, 2012
Penerbit : Gradien Mediatama
Jumlah Halaman : 320 hal
Kategori : Fiksi, Romance
Harga : Rp. 47.000,-

Dentuman suara Lady Gaga pagi ini meyadarkanku bahwa aku sudah terlambat! Dengan segala kepanikanku, aku bergegas dan terburu-buru menuju jalanan kota Den Haag yang bebas hambatan karena kebetulan libur musim gugur sudah dimulai. Aku yang sedikit lengah disaat berkendara tak tahu pasti bagaimana hal ini terjadi, aku ditabrak oleh seseorang.
Pagi ini menambah daftar kepanikanku setelah bangun kesiangan disaat ada presentasi penting ditambah pula dengan insiden tertabrak ‘seorang idiot yang menjengkelkan’. Dan menambah parah deret panikku ‘seorang idiot yang menjengkelkan’ yang menbrakku adalah klien penting-ku dan hidup mati timku tergantung padanya.
Dia dengan tegas meminta ‘ganti rugi’ padaku demi kelancaran bisnis perusahaanku.
Dia memintaku selama sebulan penuh untuk menjadi pemandu liburannya selama sebulan di Belanda.
Bagaimana pula dengan nasib kontrak bisnisku?

‘A cup of love you can’t refuse . . .’

Kalimat pembuka yang sungguh romantis, tapi sayang isi buku ini tak seromantis kalimat pembuka tersebut. Jujur harus ku akui aku kecewa dengan buku ini. Kukira aku bakal menemukan deretan hal-hal romantis tentang Sophie dan Antonio. Yah tak ku pungkiri juga kalau aku jatuh cinta dengan ketampanan Antonio dan tindakan-tindakan kecil gentleman yang dilakukannya terhadap Sophie. Entah lah aku ga dapat feel saat membaca buku ini. Alur yang diberikan oleh penulis begitu cepat semuanya langsung dibuka di awal dengan tertabraknya Sophie oleh Antonio dan dimulainya perjanjian antara Antonio dan Sophie dimana Sophie harus menemani Antonio selama sebulan penuh. Sesuai judulnya Mafia Espresso buku ini memang menyinggung tentang mafia dan espresso. Sophie selalu galau dengan kemungkinan Antonio adalah seorang mafia yang membuat hubungan mereka tarik ulur tidak ada kejelasan. Menurutku tidak apa-apa kalupun toh Antonio seorang Mafia, tidak ada salahnya kan pacaran dengan seorang mafia hehe :D. Dan juga aku merasa aneh padahal Sophie baru mengenal Antonio entah kenapa Sophie begitu terbuka kepada Antonio hampir semua pertanyaan yang diajukan Antonio walau bersifat pribadi, semuanya dijawab tanpa ragu oleh Sophie.
Memang dalam buku ini cerita terpusat pada Sophie dan juga dengan melihat sudut pandang yang diambil sudut pandang Sophie sendiri. Konflik yang terjadi antara Sophie dan Tina—kakak Sophie—rasanya kurang digali lebih dalam kukira bakal ada ‘sesuatu’ yang lebih diantara mereka berdua setelah insiden berziarah dimakam kedua orang tua mereka.
Rasanya kurang adil apabila aku hanya memaparkan semua hal yang kurang sreg dihati ini tentang novel ini. Baiklah mari kita mulai dari hal yang kusukai dari judul sendiri memang sudah menarik hati apa hubungan mafia dengan espresso dan juga cover yang begitu menggoda membuatku langsung tertarik dengan buku ini. Sikap Antonio yang sedikit pemaksa membuatku ikut meleleh—walaupun aku agak sedikit syok ternyata Antonio orangnya cerewet. Dan yang bikin aku tambah syok adalah penyelesaian yang diberikan oleh penulis membuatku antara takjub dan kecewa. Kenapa pula harus dibuat akhir seperti itu? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikepalaku dan mau tidak mau aku jadi menunggu kelanjutan buku ini—kalaupun memang ada :). Dan juga kita dapat mengenal keindahan Negeri Belanda lewat tour jalan-jalan Antonio dan Sophie :)
Tentang jati diri Antonio pun diakhir bab dipaparkan dengan jelas apakah Antonio memang seorang mafia atau bukan. Menurutku endingnya memang agak terburu-buru walaupun buku ini lumayan seksi dengan jumlah halaman 300 halaman lebih aku tetap merasa kurang.
Untuk Antonio sang Mafia Espresso aku kasih nilai 3 :)
Tentang Penulis

Fb_v2

Lahir dan besar di Jakarta, gemar membaca buku dan mendongeng kepada adiknya sejak kecil. Kegiatannya menulis dimulai sejak remaja berupa corat-coret di buku diari, menulis puisi, dan cerita anak.

Sejak tahun 1999 Francisca memulai petualangannya di negeri Kincir Angin. Kini ia berdomisili di Den Haag bersama belahan hatinya; sibuk membagi waktu antara bekerja, menulis, dan mengejar berbagai mimpinya.

Semua data diri penulis diambil dari WEBSITE PRIBADI dan bagi yang ingin mengenal lebih dekat dengan penulis bisa mengontak akun FB dan TWITTER penulis :)